Sunday, 3 August 2014

Note to My Self 01 [Pengaruh yang Tersimpan]

Ternyata ini telah menjadi kebiasaanku, menghimpun kalimat/gambar yang memiliki pengaruh untukku, dan ternyata semua itu masih tersimpan, karena itu aku juga ingin menyimpannya disini, semoga Allah Ta’ala membalas kebaikan mereka.



Foto ini yang menyadarkanku bahwa ilmu agama ini (Islam) luar biasa luasnya, mengapa dahulu aku pernah merasa ‘kok aku belajar agama ini-ini terus ya’, itulah tidak enaknya jadi orang yang tidak tahu, benar perkataan Imam Syafi’i -rahimahullah-

“Apabila kamu tidak tahan dengan lelahnya belajar, maka kamu akan menanggung pedihnya kebodohan”

Bagi pembaca yang merasa sudah lama tahu semoga tidak merendahkan yang baru belajar, dan semoga yang baru tahu mau berupaya untuk belajar. Foto diatas adalah karya Imam Ahmad bin Hanbal yang terdiri atas 52 Jilid dan berisi kumpulan Hadits, itu baru karya Imam Ahmad, belum Imam-Imam lain, itu baru Ilmu hadits, belum ilmu-ilmu lain.

Berbicara tentang Imam Ahmad bin Hanbal, sungguh aku mengagumi sosok beliau, mengagumi keteguhan beliau saat tidak mengucapkan bahwa Al-Qur’an adalah Makhluk meski cambuk terus menguliti tubuhnya hingga melemahkan badannya, aku tersihir dari bacaan yang ku baca dalam kitab Biografi 60 ulama salaf tersebut.

Kawan, bacalah biografi ulama-ulama terdahulu, para pendahulu kita, generasi terdahulu kita, ketahuilah tentangnya, berbagilah juga kepadaku tentang mereka, karena disana kita akan mendapati keteguhan iman, semangat total dalam menuntut ilmu, kekuatan dalam menghafal, dan kesabaran dalam mengumpulkan  dan menuliskan riwayat.

Sungguh, luar biasa.

Maka aku heran dengan pengagum artis yang kagum hanya dari ketenarannya, cantiknya atau tampannya, atau hal lain yang aku tak tahu mengapa ia mengaguminya sehingga jerit tangis menghiasinya karena besarnya keinginannya untuk bertemu dengan sang idola. Cobalah ketahui tentang pendahulu kita, mudah-mudahan itu bisa memudarkan kekaguman pada artis dan bertolak menjadi pengagum ulama terdahulu kita, sebenarnya kagum itu belum cukup, kita harus menjadi generasi yang mencontoh mereka, 3 generasi terbaik umat Islam.

Luar biasa, sungguh luar biasa para pendahulu kita, namun mengapa generasi kita jadi melempem begini yah ? apakah hanya perasaanku saja ataukah kenyataan memang demikian ?

Coba kita lihat anak mudanya, senangnya bersenang-senang dengan dunia, perhatiannya kurang terhadap aturan syari’at, atau mungkin tidak tertarik untuk mengetahui aturan syari’at, pahadal diri mengaku islamnya yang paling benar, lihat yang bercadar berfikirnya dia sesat, namun diminta memakai hijab ia enggan. Hmm, kita harus banyak berkaca.

Saling mengingatkan untuk saling menambal kekurangan kita disisi lain, aku tidak mengakui diriku terbebas dari kesalahan, karena nafsu dan godaan setan selalu mengajakku pada keburukan, hanya karena pertolongan Allah Ta'ala semua hambatan dapat terlawan.


Semoga Allah Ta’ala mengampuni kita semua.

No comments:

Post a Comment