Aku
iri dengan seseorang yang kulihat betapa besar usahanya memahami Al-Qur’an, ia
memiliki banyak kitab tafsir (berbeda penulis), langsung berbahasa arab pula,
bukan terjemah, kita tau bahwa kitab tafsir itu tidak ada yang 1 jilid, kini
dugaan kuatku mengatakan seseorang tersebut telah hafal 30 Juz. Mengerti bahasa
arab, memiliki banyak kitab tafsir dan hafal Al-Qur’an pula, siapa yang tidak
iri dengannya, maka dari itu aku ingin sekali ‘mencuri’ ilmunya, menjadikan ia
‘saingan gelap’, karena aku bersaing sepihak, hmm tidak buruk juga.
Di
sisi lain, akupun melihat rendahnya semangat yang lain untuk memahami
Al-Qur’an, bahkan membacapun tidak dilakukan, apabila belum mampu membacanya,
marilah belajar, yuk menempatkan malu pada tempatnya.
Ini
hasil pengamatan akibat kekurang kerjaanku, aku mengamati ‘step’ individu dalam
mencari ‘makna’ dalam Al-Qur’an,
1.Tidak
membaca Al-Qur’an dalam kesehariannya >> berarti tidak mencari sesuatu
dari/dalam Al-Qur’an
2.
Membaca beberapa ayat/lembar tidak rutin setiap hari
3.Membaca
beberapa ayat/lembar dan rutin setiap hari
4.Membaca
beberapa ayat/lembar dengan terjemahannya dan rutin setiap hari
5.Membaca
beberapa ayat/lembar dengan terjemahannya serta tafsirnya dan rutin setiap hari
6.Membaca
dengan hafalannya tanpa tafsir
7.Membaca dengan hafalannya serta membaca tafsirannya juga
Hanya
pengamatan, kita lebih tau, diri kita termasuk yang mana darinya, semoga kita
bisa terus naik level, bukan angan-angan selama ada usaha.
Al-Qur’an
adalah bacaan yang paling harus selalu dibaca -meski hanya beberapa ayat-,
karena hanya Al-Qur’an yang kebenarannya sempurna.
Ayo
kita dekat-dekat dengan Al-Qur’an, lebih dekat, dan terus mendekat.
Semoga
Allah Ta’ala menjadikan kita keluarga-Nya diakhirat kelak.
No comments:
Post a Comment