Monday, 14 September 2015

Kenangan


Ketika aku mencoba melupakan semua kenangan yang tidak sesuai harapanku, yang ku rasa selama itu adalah kehampaan dan kesendirian. Ketika aku melihat video aku dan teman-temanku di masa lalu, membaca kembali diary ku, aku merasa semua kenangan itu mengalir kembali dalam ingatanku dan aku merasa memiliki banyak hal. Aku tidak bisa melupakan masa laluku setidak menyenangkan apapun itu dan sedalam apapun aku mencoba menguburnya kini aku mulai berfikir untuk membiarkan kenangan itu berjalan bersama kehidupanku saat ini, bukan untuk membuatku berandai-andai apalagi menyesali, namun untuk memicu semangatku dan pelajaran untuk generasi yang akan datang.

[Kenangan Ujian Masuk Perguruan Tinggi]

Saat aku tidak tahu apa itu cita-cita, ibu temanku sekehendaknnya menuliskan bahwa cita-citaku dalam buku kenangan TK adalah polwan, itu tidak benar, aku tidak pernah ingin menjadi polwan, dan saat aku mulai mengerti apa itu cita-cita, aku mulai bercita-cita untuk menjadi guru dan cita-cita itu tetap terjaga hingga saat ini, itulah alasan aku memilih kampus pendidikan.

Saat ujian masuk Perguruan Tinggi 3 tahun yang lalu, aku hanya mencoba 2 kampus, UNJ prodi pendidikan kimia dan UIN prodi pendidikan kimia, prioritasku adalah UNJ prodi pendidikan kimia.

SNMPTN undangan, SNMPTN tulis dan ujian mandiri, aku melakukan semuanya untuk kedua kampus tersebut.

Hasilnya, aku gagal total pada SNMPTN undangan.

Sebelum pengumuman hasil SNMPTN tulis, aku mencoba jalur mandiri UIN. Saat pengumuman hasil SNMPTN tulis, aku diterima di UIN, namun aku melepaskannya dan mencoba jalur mandiri UNJ.

Akhirnya, aku lolos seleksi tahap 1 jalur mandiri UNJ. Selanjutnya adalah tahap wawancara, ada 2 pertanyaan yang seakan masih hangat dalam ingatan, pertanyaan terkait cita-citaku, aku katakan bahwa aku ingin menjadi Menteri Pendidikan, hhe, aku serius saat itu. Kemudian pertanyaan terkait alasan memilih UNJ, seketika aku merasa sesak dan berkaca, teringat keputusan yang telah ku ambil dan resiko yang akan ku jalani. Sebenarnya aku merasa malu mengingat ini, namun sekarang semua itu menjadi kenangan yang membuatku tersenyum sendiri ketika mengingatnya.

Saat itu yang mewawancaraiku adalah seorang dosen. Sebenarnya aku kurang yakin, namun sepertinya beliau kini adalah Pembimbing Akademik ku.

Depok, 13 September 2015

No comments:

Post a Comment