Aku
pernah menjalani salah satunya, masa dimana aku seakan tidak mengenal Rabbku,
terpesona dan sangat berambisi untuk kehidupan dunia dan melupakan kehidupan
akhirat, tidak mengherankan jika saat itu teman didekatku adalah yang tak jauh
berbeda denganku.
Kini
aku sedang menjalani salah satunya lagi, hari dimana aku terus saja memikirkan
mereka, bagaimana agar dapat seperti mereka dan kelak akan bersama mereka,
menjalani hari dengan rasa takut dan penuh harap, hingga sering kali harus
menahan diri dari sikap yang tidak seharusnya, namun aku merasa senang, karena kini
teman yang berada didekatku adalah orang-orang selalu ada Allah dihatinya.
Dari
kedua jalan itu, aku telah memutuskan untuk memilih jalan yang kini sedang ku
tempuh, jalan yang ku yakini dapat mengantarkanku untuk bertemu dengan Rabbku, aku
ingin selalu berjalan dibawah naungan Al-Qur’an dan Sunnah.
Walau
aku senang di duniaku sekarang, bersama teman-teman yang selalu ada Allah
dihatinya (bukan maksudku yang lain tidak ada Allah dihatinya, ini adalah
masalah kadar dan intensitas mengingat), aku tidak bisa melupakan teman-teman
lamaku, karena mereka yang lebih dahulu memberikan warna dalam hidupku yang
membuatku tidak merasa sendiri. Oleh karena itu, aku berusaha menumbuhkan
kecintaan kepada Allah dihati teman-temanku, semampuku, agar kita dapat terus
bersama dalam kebaikan.
Aku
sering sendiri, namun bukan berarti aku tidak ingin bersama, sebenarnya aku
juga ingin bersama, namun hanya ingin bersama dalam kebaikan, jika bersamanya adalah
untuk nongkrong-nongkrong, makan-makan, main kartu (ex : uno/41), maaf aku tidak
bisa, bagiku itu membuang-buang waktu, uang dan energi. Ada sesuatu yang akan selalu
ku kejar, oleh karena itu, aku tidak bisa bermalas-malasan.
“Semakin tinggi cita-citamu, semakin
sedikit waktu santaimu”
Namun
jika ada yang mengajakku untuk datang kajian kitab, menghafal bersama, masak
bareng dan kegiatan bermanfaat lainnya, insyaAllah aku bersedia bersama.
Teman
lama dan teman baruku membuatku seperti berada di dua dunia, dunia mereka yang
masih menjadi anak gaul dan dunia mereka yang sudah menjadi anak pengajian. Aku
tidak membeda-bedakan teman-temanku, karena mereka semua memiliki sisi baik dan
aku mencintai mereka semua : )
No comments:
Post a Comment