Saturday, 28 January 2017

Bukan Pencitraan



Anak-anak butuh keteladanan
Maka mulailah dari memperbaiki diri sendiri
Menuntut ilmu yang bermanfaat sebagai bekal
Agar kita berilmu sebelum beramal
Dan mengikhaskan apapun yang dilakukan karena Allah
Lalu beramal sesuai dengan tuntunan Nabi
Sehingga amalan-amalan yang kita lakukan
Bukan karena pencitraan

Kotaku, 01 Jumadil Ula 1438

Friday, 27 January 2017

Harapan Seorang Guru



Ya Allah, jadikanlah setiap anak yang pernah aku ajari sebagai hamba-Mu yang shalih

Melatih Tawakkal



Miu sepertinya sedang sakit, dia sulit di starter, aku khawatir terjadi hal yang sama seperti beberapa tahun sebelumnya, saat di lampu merah Miu mati dan tidak mau hidup, aku dan Iki berusaha menghidupkannya kembali, starter dan slah (gimana ya tulisannya) tak membuahkan hasil, aku yang saat itu memang harus bergegas menuju kampus akhirnya meninggalkan Iki dan Miu di TKP dan naik angkot menuju stasiun. Maaf ya Mas Bro ngerepotin terus, Uhibbuka fillah.
 
Kembali ke tujuan penulisan, hari ini aku ke Jonggol bersama Miu yang sedang sakit, butuh beberapa puluh kali starter baru Miu mau menghidupkan mesinnya, hm. Aku berhenti untuk mengisi bensin, setelah selesai mengisi, aku berusaha menghidupkan Miu, starter, Ga nyala! Deg! Entah sudah berapa kali dicoba, belum nyala juga, hampir-hampir aku memutuskan nyelah, walaupun jarang sukses, tapi coba starter lagi deh, entah percobaan yang keberapa baru akhirnya menyala, alhamdulillah.

Di pikir-pikir waktunya singkat, namun di waktu yang singkat itu banyak sekali iklan pikiran melintas. Sampai merasa khawatir karena tidak bisa menghubungi siapapun, karena tidak membawa HP, anggap saja memang tidak punya HP. Sampai merasa ingin minta tolong selahin, tetapi malu mengungkapkannya, tahan dan pendam sendiri.

Di tengah jalan, aku tersadar, mengapa telat sekali, aku menyesali diriku, mengapa aku bergantung pada diriku sendiri dan mengharapkan bantuan orang lain. Astagfirullah. Bukankah seharusnya ini adalah kesempatan meminta bantuan Allah? Bergantung kepada Allah semata, seharusnya Allah yang pertama kali aku minta bantuan-Nya. Seharusnya Allah yang pertama kali ku harapkan. Astagfirullah. Ini pelajaran.

Semoga pengalaman ini bermanfaat.

Desaku, 27 Januari 2017

Thursday, 26 January 2017

Pengalaman Pertama Kajian di Masjid Puri Cinere



Hari ini Kamis, 26 Januari 2017 untuk pertama kalinya menginjakkan kaki di Masjid Puri Cinere. Sudah lama sekali mencari kajian sunnah yang dekat rumah agar bisa mengajak ibu kajian rutin. Sudah sering membaca info kajian cinere, namun waktu belum berjodoh, dahulu kala masih padat kuliah, Alhamdulillah saat ini sudah banyak meluangkan waktu untuk keluarga tercinta.
 
Rencananya hari ini mau ke Masjid Puri Cinere bareng ibu, Qadarullah, Iki lagi sakit, jadi ibu tetap di rumah, akhirnya aku sendiri yang kajian ditemani Miu. Sesampainya disana, aku sedikit khawatir jalan menuju Masjidnya berkelok-kelok, namun alhamdulillah tidak seperti yang dikhawatirkan, dari rumah sampai Masjid Puri Cinere hanya belok 1 kali saja, masyaAllah. Rumah keluargaku kan dipinggir jalan, Jl. Meruyung raya, lurus saja terus sampai Mall Cinere lalu belok ke kiri, ada tulisan Puri Cinere, masuk, lurus terus melalui jalan yang menurun lalu mendaki, setelah pendakian terlihatlah menara masjidnya, insyaAllah dari rumah bisa sekali naik angkot, lalu olah raga, jalan kaki.

Semoga minggu depan aku dan ibu, lalu nantinya anggota keluargaku yang lain bisa kajian rutin disana, karena disana yang paling mudah diakses dan paling dekat dari rumah.

Oh iya, hari ini kajian Hadits Qudsi, masyaAllah senang sekali dengan ilmu yang didapat, pematerinya Ustadz Badrussalam Hafidzahullah, sayangnya hijabnya pendek, jadi kalau berdiri ya kelihatan, ikhawannya ataupun akhwatnya. 

Tunggu dulu, rasanya dari kemarin aku kajian disana sini, aku merasa, aku yang paling muda, haha. #abaikan ini. 

Semoga berkah ilmunya, semoga Allah menjaga guru-guru kita.

Dalam Gelapnya Malam, 26 Januari 2017

Anak Adalah Peniru



Sepertinya tak perlu berpanjang kalam, dari judul sudah terkira maksud tulisan. Hanya ingin menyakinkan diri melalui tulisan, dengan melihat beberapa pengalaman orang lain dan pengalaman pribadi, cukuplah untuk meyakinkan bahwa anak adalah peniru, meniru apa yang dilihatnya, meniru apa yang didengarnya, meniru sikap orang yang bersikap kepadanya. Jadi, benar-benar harus hati-hati bertingkah laku dihadapan anak-anak.
 
Belakangan ini aku sedang tertarik dengan dunia anak-anak, makanya jadi perhatian, sepertinya aku mulai menemukan jalan baru yang ingin ku lalui, hanya saja hidup tak seindah rencana, ya kan? Hhe.

Menjadi pendidik yang baik, sulitnya memang luar biasa, tempa sana, tempa sini, namun mari berusaha!

Depok, 26 Januari 2017