Wednesday, 21 October 2015

Keletihan yang Menghadirkan Jera [Mengenang Perjalanan Kuliah]


Sebelum memutuskan untuk memilih UNJ, aku tahu UNJ cukup jauh dari rumahku, ada UI dan UIN yang lebih dekat dari rumah, namun akhirnya aku tetap memilih UNJ karena saat itu aku menyanggupi untuk menjalani perjalanan jauh.

Aku tidak diizinkan untuk ngekost oleh bapak, sehingga pada semester 1 aku pulang pergi dengan patas AC 84, dengan jadwal kuliah dari pagi-sore, membuat aku harus berangkat setelah shalat subuh (sekitar jam 05.00 WIB) dan pulang ba’da maghrib (sampai rumah sekitar jam 22.00 WIB), selama satu semester aku seperti ini dan ini membuat fisikku terasa sangat letih, hingga akhirnya aku merasa jera menjalani perjalanan jauh yang rutin. 

Keletihan itu membuat aku menjadi sulit konsentrasi, mudah ngantuk, dan sering mengalami suasana hati yang tidak mengenakkan. Secara tidak langsung, pada masa ini aku mulai menjadi orang yang pelit dengan waktu, jarang berkumpul/ngobrol dengan teman, tidak suka menunggu teman yang mengantri di kantin, intinya aku sangat tidak suka membuang-buang waktu. Secara tidak sadar aku membentuk diriku untuk melakukan semuanya sendiri.

Semester 2, aku mulai tidak tahan pulang pergi Meruyung-Rawamangun, akhirnya hanya dengan berbekal izin ibu (tanpa izin bapak) aku nekat ngekost. Pada masa ini aku merasa kehilangan orang-orang terdekat (maksudnya karena jauh dari keluarga, aku merasa kesepian), terkadang sampai tidak bisa tidur karena tidak terbiasa dengan lingkungan yang sepi.

Semester 3, aku PP (pulang pergi) lagi, namun sekarang bukan dengan patas tetapi dengan kereta. Naik kereta sama letihnya + berdesak-desakkan dan jalan kaki, namun lebih hemat waktu (naik patas bisa 3 jam di jalan, pernah 4 jam sedangkan naik kereta kurang lebih 2 jam perjalanan). Aku naik kereta sejak semester 3 sampai akhir semester 5. Perjalanan ini membuat telapak kakiku mengeras hingga akhirnya membuat telapak kaki terasa sakit apabila terlalu lama berjalan.

Di semester 4, aku sering sekali ngedrop, tidak kuat di perjalanan, sampai akhirnya sudah ditengah jalan pulang lagi, atau beralih dari kereta ke patas. Hari jum’at aku sering sekali bolos karena tidak menyanggupi menjalani perjalanan ke kampus. Akhirnya, aku memutuskan akan mengurangi sks yang diambil di semester depan.

Menjelang UAS di semester 5 (sekitar bulan Desember 2014), karena aku memiliki tekad baru di semester ini, yaitu ingin mendapat IPS cumlaude lagi, untuk itu aku tidak boleh mengerjakan soal dengan konsentrasi yang setengah-setengah (karena setengahnya lagi tersita oleh keletihan di perjalanan), maka dari itu, aku memutuskan untuk ngontrak bersama teman-temanku yang telah mengenal sunnah. Alhamdulillah, pada masa ini, aku mulai memulihkan kesehatan (karena biasanya fisikku selalu dalam kondisi kelelahan). Di masa ini, waktu tidurku mulai cukup, aku tidak bergadang lagi karena kekurangan tidur seperti biasanya.

Di semester ini juga aku mulai membawa sepeda motor, si miu, jadi dari kontrakan ke kampus B UNJ, aku naik motor, alhamdulillah, meringankan.

Qadarullah, pada semester 6 (sekitar bulan april) kami mengalami musibah, hingga mengharuskan kami untuk pindah dari kontrakan. Akhirnya kami (berempat) kini tinggal di PESAN BISA (Pesantren Kosan) BISA dekat Kukusan Teknik UI. 

Sekarang, aku sedang menjalani semester ke 7, di semester ini aku hanya mengambil 7 sks (belum ditambah KKN) 2 sks PKM, 2 sks SPS dan 3 sks KF 3. Alhamdulillah, untuk pertama kalinya, ada juga hari libur dari kemondar-mandiran Depok-Jakarta. Aku tidak menjadi aslab di semester ini, karena aku tidak ingin terlalu padat, jera hehe. InsyaAllah, semester 8 hanya skripsi dan menjadi asisten laboratorium.

Semua pengalaman ini, membuat aku mengetahui batasan diriku, membuat aku dapat memperkirakan dampak yang akan terjadi apabila aku melampaui batasanku. Aku menjadi sangat perhatian terhadap kesehatanku, menjaga waktu tidur, menjaga waktu makan, menjaga apa yang dimakan, dll.
Yang kini aku sesali adalah kantung mata yang masih jelas terlihat, yang membuat ia memperlihatkan dirinya ketika aku mengalami keadaan yang melelahkan.

Hasil akhir dari sesuatu yang dijaga itu pasti akan berbeda.

Mari menjaga : )

Pesan Bisa, 17/10/15

No comments:

Post a Comment