“Saat ibuku pergi, sejak saat itulah aku kehilangan
permata hatiku. Karena itu, nikmatilah indahnya hidup bersama ibumu sebelum
semuanya terlambat.”
(Syaikh Ali Mustafa Thantawi dalam Dzikrayaat)
Catatan:
Banyak kalimat dalam hidup ini yang bisa dieja dan
difahami bersama, tetapi kalimat “Ibuku pergi atau Bapakku pergi” hanya kita
yang bisa mengeja dan memahaminya.
---
Madinah, 1 Muharram 1347
ACT El-gharantaly
---
NB : Sedikit perubahan penulisan dalam catatan
No comments:
Post a Comment