"Ketahuilah, tidak ada seorangpun yang dilahirkan dalam keadaan berilmu." Itulah nasehat ustadzah yang selalu menyemangatiku untuk terus belajar.
Aku mulai menghafal mufrodat (kosakata bahasa arab) sejak MI, SMP, lalu MA. Kekurangan pada masa ini adalah mufrodat yang didapat sesuai dengan teks yang sedang dipelajari, random dan sedikit.
Aku pernah menghafal mufrodat di perjalanan menuju kampus, malamnya aku tulis 5 kosakata di lebel, kemudian lebel tersebut aku tempel di motor, di speedometer.
Kekurangan belajar dengan menempelkan lebel di speedometer adalah yang sudah dihafal sebelumnya tidak termuroja'ah, karena setiap hari lebelnya selalu dicopot lalu diganti, dan tidak tercatat apa yang sudah dihafal, mungkin selanjutnya jika ingin metode ini, harus punya rekapan apa yang sudah dihafal.
Berikutnya aku pernah mencoba menghafal mufrodat dengan metode kocokan, sebut saja seperti itu. Aku foto kopi bagian buku yang ingin ku hafal mufrodatnya, lalu aku tempel di dinding, aku tulis lagi mufrodat tersebut dalam kertas kecil, satu kertas satu kata, lalu digulung dan dimasukan ke suatu tempat, bisa gelas atau selainnya.
Kekurangan metode ini adalah keistiqomahan dalam memuroja'ah.
Berikutnya aku menghafal mufrodat di Rumah Qur'an, alhamdulilah ini adalah proses belajar terbaik yang pernah aku alami, karena ada ustadzah dan ada teman-teman seperjuangan. Walau lelah dan mengantuk, karena setorannya malam, namun tetap berusaha menghafal dan muroja'ah, dan yang paling membahagiakan adalah ketika awalnya merasa berat muroja'ah walau hanya 10 kata, namun karena ditekan oleh sistem untuk terus muroja'ah akhirnya alhamdulillah tidak kaget lagi dengan setoran 100 kata sekali duduk. Pengalaman paling banyak adalah 500 kata sekali duduk, yaitu ketika ujian.
Sekarang sudah selesai level 6 (600 kata), belum menambah, muroja'ah dulu sampai mutqin. Alhamdulilahiladzi bini'matihi tatimushalihat.
Aku tidak berhenti menambah mufrodat, aku menambah sendiri mufrodat dengan membaca buku mini, sejenis kamus santri.
Aku juga mencoba menambah mufrodat dengan menempelkan kartu mufrodat dari BISA, namun ternyata kurang berjalan, suka lupa mengganti kartunya.
Kemudian aku teringat program JODOH, menghafal satu hari satu hadits, akhirnya aku mencoba menggunakan metode tersebut untuk menghafal mufrodat bersama saudariku, satu hari satu mufrodat plus muroja'ah tiga mufrodat sebelumnya, setiap Senin-Sabtu kemudian Ahadnya muroja'ah semua. 1 level 50 mufrodat dengan 30 Fi'il dan 20 Isim.
Alhamdulillah Allah mudahkan kami dan pekan ini adalah pekan terakhir level 1.
Alhamdulillah atas segala nikmat.
No comments:
Post a Comment