Sebelum liburan sudah bilang sama diri sendiri, nanti mau beres-beres kamar plus ngurangin isinya. Sejak hari pertama libur sudah mondar-mandir terus, akhirnya baru malam ini mulai beres-beres kamar, jam 22.00-00.00 WIB kemudian tidur, jam 8 pagi lanjut lagi sampai zuhur, sekarang istirahat dulu, hayati mabuk.
Memikirkan mau dibuang atau engganya itu lho yang lama, sayang, banyak kenangan pada catatan-catatan dan barang-barang itu, belum lagi kalau dibaca-baca dulu, terus teringat orang yang berhubungan dengan catatan atau barang itu, terus menghubungi orang itu, kayanya butuh dua hari buat beres-beres.
Mau mengurangi isi kamar agar beres-beres berikutnya tidak terlalu makan waktu karena disaat yang sama tidak betah dan malu kalau berantakan, masyaallah salut sama orang yang bisa menjaga kerapian, tolong ajarkan ana.
Pelajaran dari pengalaman beres-beres ini, kalau mau selalu rapi, mungkin jangan terlalu banyak barang yang tidak dibutuhkan, berusaha agar menggunakan wadah tertutup agar intensitas terkena debu berkurang, kalau memang sudah tidak mampu menjaga harus tega membuang, namun kadang aku suka mikir, mungkin kapan-kapan ini bisa dipakai atau mungkin ini bisa diperbaiki, akhirnya menumpuk dan berdebu, akhirnya lagi-lagi hanya sedikit yang aku buang, harus ikhlas menjalaninya, ingat Allah suka keindahan.
Memang, memikirkan yang paling enak itu adalah memikirkan Allah, Al-Qur’an, Alam, kehidupan Rasulullah dan sahabatnya.
No comments:
Post a Comment