Akbar, adik kedua, berjarak 10 tahun. Aku masih ingat masa ketika ia dalam kandungan ibu, masih segar dalam ingatanku ketika aku mengantar ibu ke bidan, masih ingat pula ia lahir 2 Syawal jam 3 pagi, membuat kami 3 orang anak yang lahir lebih dahulu pada hari itu lebaran ke Jakarta tanpa ibu dan bapak.
Sejak ia kecil, aku ingat sekali, aku cukup rajin ke warung membeli miln* dan sufor untuknya, rajin juga bantuin makan makanannya. Akbar tidak ASI sampai 2 tahun, karena dalam waktu yang berdekatan ada Ayu dalam rahim ibu.
Aku masih ingat, masa ketika ia belajar jalan dan pakaian yang ia kenakan, biru putih warnanya. Ia pernah tinggal lama di rumah kakaknya bapak, aku tidak tahu kenapa, mungkin karena akan hadir Ayu.
Tak terasa ia telah tumbuh besar, sudah bisa diandalkan untuk dimintai tolong, hanya saja belum cukup usianya untuk menjadi mahramku untuk bepergian.
Kita terus tumbuh dewasa, teruslah belajar, kelak kita tak akan satu atap lagi. Semoga Allah merahmatimu adikku, membimbingmu dalam kebenaran, menjadikanmu pemimpin yang bertaqwa.
11 Dzulhijjah 1349
No comments:
Post a Comment