Tuesday, 28 August 2018

Pengalaman Tes Tulis di LIPIA

Tahun 2018 ini seleksi masuk I'dad Lughawi LIPIA dilakukan 3 tahap, yaitu 1) Seleksi berkas 2) Tes Tulis dan 3) Tes Lisan. Berkas yang masuk untuk pendaftar akhwat mencapai 3200 dan yang diterima sekitar 600. Masa pendaftaran dibuka kurang lebih satu bulan (selama Mei 2018) kemudian tes tulis dilakukan tanggal 28 Agustus 2018.

Berkas yang diperlukan :
1. SKCK (pengalaman membuat SKCK juga ada diblog ini)
2. Surat keterangan sehat (aku buat di Puskesmas)
3. Ijazah
4. KTP

Semua berkas itu di scan, lalu mengisi pendaftaran online lalu uplaod berkas tersebut, download kartu pendaftarannya, simpan lalu print karena ini wajib dibawa ketika tes tulis bersama KTP.

Ketika tes tulis, tes dilakukan jam 8, sebaiknya tiba lebih pagi, cari tahu ada di ruang mana, sekitar jam 7.30 baru boleh masuk ruangan masing-masing dengan hanya membawa pulpen tinta biru, KTP dan kartu pendaftaran. Ada dua orang di ruanganku yang tidak membawa KTP atau kartu pendaftaran, entah yang mana, akhirnya harus mengurus hal itu terlebih dahulu.

Persiapkan dengan baik segala kelengkapan.

Ketika ujian, ada lembar jawaban jadi tidak mengisi di soal, mirip LJK. 100 soal terdiri dari 5 bagian, 20 soal fahmul masmu, 20 soal fahmul maqru, 20 soal nahwu sharaf, 20 soal balaghah dan sastra arab dan 20 soal ta'bir.

Ujian memang untuk menguji diri, aku merasa kurang latihan di fahmul maqru dan ta'bir. Untuk fahmul masmu, benar apa kata ustadzahku, harus tahu makhraj huruf dengan baik. Perhatikan panjang pendeknya juga dan sifat huruf/tebal tipisnya huruf. Konsentrasi penuh. Kalau ada yang tertinggal, tinggal saja dulu.

Kalau aku biasanya untuk soal listening/fahmul masmu, aku baca dulu sekilas pilihannya, fahmul maqru juga gitu, baca PG nya dulu baru baca teksnya.

Perbanyak latihan soal, ikuti tryout insyaallah sangat bermanfaat. Pas tryout bagian kelima itu bukan ta'bir tapi soal syariah namun kenyataannya yang keluar ta'bir bukan soal tentang syariah.

Kalau sudah selesai bisa langsung pulang.

Pengalaman memang guru terbaik, insyaallah banyak pelajaran hari ini.

Selasa, 28 Agustus 2018

Monday, 27 August 2018

Maha Karya

Seorang mukmin itu bukan hanya memikirkan maha karya di dunia, namun ia juga harus memikirkan maha karya di akhirat.

Begitu perkataan seorang ustadz yang mempengaruhi pikiranku.

Selasa, 28 Agustus 2018
Samping gedung LIPIA/IIPIA

Sunday, 26 August 2018

Cara Dekat Kepada Allah

Diriwayatkan dari Muhamad bin Hamid, dia mengatakan; saya pernah berkata kepada Abu Bakar Al-Waraq, "Ajarkan kepadaku tentang sesuatu yang menjadikanku dekat kepada Allah, juga dekat dengan manusia?" Dia menjawab, "Adapun yang menjadikanmu dekat kepada Allah adalah meminta kepada-Nya, sedangkan yang menjadikan engkau dekat dengan manusia adalah tidak meminta-minta kepada mereka."

Thursday, 23 August 2018

Bitem : Saudara Miu

Bitem, Beat Hitam, sekarang aku sudah tidak bersama miu, bukan karena miu sakit namun baru ku sadari ternyata bitem lebih hemat bensin, hemat bensin berarti hemat waktu dan uang. Walaupun spion bitem tidak senyaman miu dan banyak titik butanya, insyaallah tidak apa-apa, daripada harus memikirkan bensin terus.

Kemarin, baru tersadari lampu bitem sakit, pinggirnya seperti lumer dan masuk ke dalam gitu, entah kenapa, akhirnya berencana pakai miu lagi, namun alhamdulillah bapak telah membawa bitem ke bengkel sehingga bitem sehat lagi, jadi insyaallah akan bersama bitem lagi.

Aku sayang kamu miu, kamu teman baikku, kamu sering menemaniku.
Sehat-sehat terus ya miu dan saudaranya miu juga.

Hampa

Hampa, kau buat aku seakan tak ada lagi yang harus ku kerjakan. Kau salah, bahkan kewajibanku lebih banyak daripada waktuku.

Aku harus memerangimu!

Catatan lama, 29 Juli 2013

Wednesday, 22 August 2018

Aku dan Akbar

Akbar, adik kedua, berjarak 10 tahun. Aku masih ingat masa ketika ia dalam kandungan ibu, masih segar dalam ingatanku ketika aku mengantar ibu ke bidan, masih ingat pula ia lahir 2 Syawal jam 3 pagi, membuat kami 3 orang anak yang lahir lebih dahulu pada hari itu lebaran ke Jakarta tanpa ibu dan bapak.

Sejak ia kecil, aku ingat sekali, aku cukup rajin ke warung membeli miln* dan sufor untuknya, rajin juga bantuin makan makanannya. Akbar tidak ASI sampai 2 tahun, karena dalam waktu yang berdekatan ada Ayu dalam rahim ibu.

Aku masih ingat, masa ketika ia belajar jalan dan pakaian yang ia kenakan, biru putih warnanya. Ia pernah tinggal lama di rumah kakaknya bapak, aku tidak tahu kenapa, mungkin karena akan hadir Ayu.

Tak terasa ia telah tumbuh besar, sudah bisa diandalkan untuk dimintai tolong, hanya saja belum cukup usianya untuk menjadi mahramku untuk bepergian.

Kita terus tumbuh dewasa, teruslah belajar, kelak kita tak akan satu atap lagi. Semoga Allah merahmatimu adikku, membimbingmu dalam kebenaran, menjadikanmu pemimpin yang bertaqwa.

11 Dzulhijjah 1349

Butuh Kesabaran

Belajar butuh kesabaran
Mengajar juga butuh kesabaran

"... Siapa yang berusaha bersabar, Allah akan memberi kesabaran baginya, dan tidaklah seorang diberi pemberian yang lebih baik dan lebih luas dari kesabaran."

HR. Bukhari dan Muslim

Do'a Agar Diberi Kekuatan Iman dan Berbagai Kebaikan

"Ya Allah, sesungguhnya aku memohon kepada-Mu iman yang tidak akan lepas, nikmat yang tidak akan habis, dan menyertai Muhammad shalallahu alaihi wasallam di Surga yang paling tinggi selama-lamanya."

HR. Ibnu Hibban
*Diketik ulang dari buku Kumpulan Do'a dari Al-Qur'an dan As-Sunnah yang Shahih

Tuesday, 21 August 2018

Teruskan Perjuangan

Apa yang menghalangimu dari menghafal alquran? Hilangkanlah semua alasan yang engkau ciptakan sendiri!

#Mulailah menghafal dan teruslah menghafal karena waktu bersama alquran semuanya adalah kebaikan#

Apa yang menahanmu dari hafal juz 30, padahal engkau telah hafal surat-surat pendek? Bersabarlah sedikit lagi. Buatlah target yang tidak melemahkan sebelum memulai.

#Barang siapa yang tidak menentukan targetnya, maka dia tidak akan sampai pada akhir tujuannya. Barang siapa yang tujuannya tidak ikhlas karena Allah Ta’ala saja, maka dia tidak akan mendapatkan pertolongan dan dorongan terhadap suatu urusan, juga tidak akan ada yang membuatnya sabar terhadap urusan tersebut# (1)

Apa yang mencegahmu dari hafal 30 juz, padahal engkau sudah hafal 1 juz, 5 juz, 10 juz dan seterusnya. Bersabarlah sedikit lagi. Bersabarlah dengan kesabaran yang baik. Bersabarlah dan kuatkan kesabaranmu.

#Barang siapa yang berusaha bersabar, maka Allah Ta’ala akan memberi kesabaran baginya, dan tidaklah seseorang diberi pemberian yang lebih baik dan lebih luas dari kesabaran# (2)

Menghafal alquran itu berarti:

1. Meneladani tokoh panutan utama, Rasulullah shalallahu alaihi wasallam
Sesungguhnya beliau shalallahu alahi wasalam telah menghafal dan mengulang-ulangnya bersama malaikat Jibril alahissalam dan sebagian sahabatnya radhiallahu anhum

2. Meneladani generasi terbaik (Shalafus Shaleh)
Ibnu Abdil Barr mengatakan, “Menuntut ilmu itu ada derajat dan urutannya yang tidak boleh dilewati. Barang siapa yang melewatkannya, berarti dia telah melanggar jalannya para salaf rahimahullah. Adapun ilmu yang pertama adalah menghafal alquran dan memahaminya.”

3. Membangun proyek yang tidak mengenal kata rugi, karena setiap hurufnya diganjar dengan sepuluh kebaikan.

Diantara keutamaan menjadi hafidz alquran:

Menjadi keluarga Allah Ta’ala, lebih berhak menjadi imam, jenazahnya lebih didahulukan penguburannya, mendapat syafaat dari alquran atas izin Allah Ta’ala, Allah tidak akan mengazab hati dari orang yang hafal alquran, meninggikan derajat dalam surga, bersama malaikat, menjadi orang yang paling banyak membaca alquran, dapat membaca alquran di setiap kondisinya, serta lebih mudah dalam berdakwah. (3)

” Apakah setelah mengetahui semua nilai berharga ini, kita mencukupkan diri dengan hafalan alquran yang telah kita miliki sekarang saja? ”
Syaikh Muhammad Shaleh Al-Munajjid

Semoga Allah memberikan kepada kita taufik untuk menghafal alquran, memahaminya serta mengamalkannya.

————————————————————————————–

(1) HR. Bukhari Muslim
(2) Revolusi Menghafal Al-Qur’an, 43
(3) Menjadi Hafidz, 17-23

Kenangan Bersama Bapak : Ketika Tertidur di Lantai

Menulis kenangan di masa lalu, bukan untuk berharap agar masa bahagia itu terulang atau bukan untuk berbahagia karena masa sulit itu telah berlalu. Ku tulis kenangan agar aku selalu ingat kebaikan orang-orang kepadaku dan juga untuk mengambil pelajaran bagi orang-orang yang suka mengambil pelajaran.

Waktu kecil, kami tak jarang tidur di lantai, rasanya aku masih bisa merasakannya, proses ketika di gendong bapak untuk dipindahkan ke kasur, karena kadang memang belum benar-benar tidur, jadi terasa. Sebelum dipindahkan bapak juga selalu merapikan pakaian kami, dimasukkan ke dalam celana, agar ketika tidur tidak terangkat.

Ketika sudah besar, kalau ga sengaja tidur di lantai, pasti bapak hanya bangunin dengan ucapan, "De, pindah sana ke kasur" (seneng deh di panggil ade sama bapak)

Semoga Allah selalu menjagamu wahai bapakku

Di Jalan Hari Ini

Lampu hijau tengah memancarkan cahayanya. Sekilas ku lihat bapak penjual koran di trotoar dalam keterbatasan fisiknya.

Juga bapak penjual bakso yang tengah berlari kecil sambil mendorong gerobak baksonya, menyebrang.

Jika ku perhatikan arah beliau menyebrang, cukup jauh wilayah yang akan beliau tuju, mungkin itu alasan beliau berlari kecil, agar lampu tetap hijau selama dalam penyebrangan.

Lalu akupun tersadar atas nikmat pekerjaan yang Allah berikan kepadaku.

Di lampu hijau yang lain, ku lihat anak seusia SD sedang menunggu sambil memegang suatu alat musik, kuat dugaan ia akan unjuk kemampuan di hadapan pengendara ketika lampu merah.

Lalu akupun tersadar atas segala kemudahan yang Allah berikan kepadaku sejak kecil hingga kini.

Wahai jiwaku, nikmat Allah yang manakah yang engkau dustakan?

Monday, 20 August 2018

Simpanan Pahala

Hari ini hari Arafah
Ku buka buku kumpulan do'a, ku lihat ada halaman yang kertasnya terlipat, padahal aku tipe yang kurang suka melipat untuk menandai, pasti ibu yang menandai, saat ku buka, do'a tersebut adalah, "Ya Allah, jadikanlah kematian anak ini sebagai simpanan pahala dan amal baik serta pahala untuk kami." آمين

Pasti ibu teringat anak pertama dan anak keduanya, yang belum berusia 24 jam. Semoga Allah mengumpulkan kami bersama dalam kenikmatan di negeri akhirat.

Sunday, 19 August 2018

Rasa Ingin Tahu

Tingginya rasa ingin tahu
Membuat letih sedikit terabaikan
Tak terasa hampir tengah malam, namun masih ingin melanjutkan
Bahkan skripsi sekali saja tak pernah membuatku begadang, namun kali ini sastra arab membuatku masih terjaga

Ilmu itu luas dan dalam
Ketidaktahuan itu menyakitkan
Teruslah bersama pena

Ahad, 19 Agustus 2018 23.39 WIB

Friday, 17 August 2018

Hari yang Indah

Hari yang cerah
Jum'at sore
Bulan haram, Dzulhijjah
Mempelajari bahasa al-quran
Bertambah ilmu tajwid
Bertambah hafalan al-quran
Bersama ustadzah
Bersama teman-teman
Tempat yang indah, pojok atas Masjid UI

Alhamdulillahiladzi bini'mathihi tatimusshaalihaat

Semoga Allah merahmati siapapun yang telah membantuku, semoga Allah menjaga mereka. Do'a yang sama untuk seluruh kaum muslimin.

Dengan segala kelebihan dan kekuranganmu, aku tetap mencintaimu, wahai negeriku.

Perjalanan belum usai
Jum'at, 17 Agustus 2018

Monday, 13 August 2018

Rusuh : Keseharian Kakak dan Adik

"Rusuh deh kalau ada teteh" begitu kata Ayu.

Namanya juga seorang kakak, pasti suka ngeledekin adiknya, kalau nyuruh adiknya? Pasti iya juga. Kalau gitu kita sama. Harap para adik bersabar, tenang aja, seorang kakak yang baik itu pasti menyayangi adiknya.

Ayu itu bisa dibilang murid private-ku di rumah. Saking senangnya mengganggu hidupnya untuk belajar, pagi ini ku minta ia setoran hafalan, aku memanggilnya dari kamarku, "Ayu setoraaan!" Tak ada sahutan, lalu akupun tersadar, ia sudah berangkat sekolah.

Malam ini baru bertemu Ayu lagi, sepertinya ia sedang ngambek karena makan malam sudah habis dan ia belum makan dari pagi. Akhirnya ia keluar membeli makanan, Alhamdulillah rumah kami dekat jalan raya, jadi tak perlu keluar jauh. Ia menawariku makan bareng, aku hanya menjawab, "Teh maunya Ayu setoran mufrodat". Dia hanya diam.

Kirain dia ga akan setoran karena sudah jam 22.04, ternyata ia tetap setoran, baarakallahu fiiha. Aku bilang besok pagi tambah lagi ya, dia bilang sekarang aja, besok mau gosok baju (sudah terlihat aura kesal). Aku beri tawaran tambahan "Hari ini kita belum muroja'ah, Yu, sekarang Yuk?", "Ga ah, ngantuk".
Ya sudah.

Semoga Allah selalu menjagamu dalam kebaikan.

-kakakmu

Sunday, 12 August 2018

Lintasan Bayangan

Hari ini kajian bersama ibu di Masjid Puri Cinere. Ini sudah yang ketiga kalinya kesini, namun baru hari ini terbesit sesuatu ketika melihat suatu mobil keluar dari suatu perumahan mewah, seketika hati bertanya bagaimana nanti tempat tinggalnya penduduk surga?

Memang keindahannya tak terbayangkan.

Cinere

Efek Pembiasaan

Di RQ wajib berbahasa arab, sekalipun belum sesuai kaidah, yang penting berusaha dulu berbahasa arab. Ternyata efek pembiasaan ini sangat bermanfaat (untukku pribadi).

Pertama, menghindari pembicaraan yang tidak perlu, walaupun terkadang ketika ingin berbicara tentang suatu ilmu jadi geretan sendiri apabila maksud tak terpahami.

Kedua, jadi berpikir 'apa ya bahasa arabnya' sebelum bicara. Efek ini sampai terbawa di luar RQ. Jadi belajar membuat kalimat atau memperhatikan suatu kalimat berbahasa arab.

Ketiga, tanpa sadar bicara bahasa arab. Pakai kata "ana" padahal lawan bicara mungkin belum paham. Nyuruh duduk murid dengan kata "ijlisi" atau nyuruh nutup pintu dengan kata "agliqil baab", terkadang tertutur begitu saja.

Alhamdulillah atas segala nikmat.

Cinere, 13 Agustus 2018
Bersama Ibu di Masjid Puri Cinere

Saturday, 11 August 2018

Hati dan Lisan

"Setelah hati, sisi yang terpenting yang harus diistiqamahi ialah lidah, karena lidah adalah penerjemah hati dan juru bicaranya"
-- Jami'ul Ulum wal Hikam
Al-Hafizh Ibnu Rajab

Tetap Saling Mengingatkan


Sekalipun sudah tahu, terkadang tetap saja sebagian kita berjalan di jalan yang salah. Maka, mari kita tetap saling mengingatkan.

Jadi ceritanya, kalau tidak salah hitung di jalan Margonda dalam sepekan ini aku mendapati dua kali razia. Aku tahu ada pembagian jalur, jalur kanan untuk mobil dan jalur kiri untuk motor, karena aku merasa jalur kiri sering macet, aku jadi sering lewat jalur kanan, aku merasa aman lewat jalur kanan karena ketika ada razia dan aku ga diminta berhenti, jadi aku berfikir berarti boleh lewat jalur kanan, toh ga ada rambu motor di coret juga.

Masih di pekan yang sama, aku lewat jalur kanan lagi, entah kenapa para pengguna motor melawan arah, aku tahu pasti ada razia lagi dan aku sempat berfikir mungkin mereka ga bawa SIM atau STNK sehingga mereka berbalik arah mengambil jalur kiri, aku tetap berjalan di jalur kanan, sampai akhirnya ada seseorang yang peduli padaku dan berkata, “Ada polisi” seketika aku jadi berfikir, jangan-jangan ga boleh lewat jalur ini (aku teringat pengalaman di tilang karena masuk jalur mobil di Matraman, dahulu aku belum tahu), akhirnya untuk mencari aman, akupun berbalik arah, terjadi sedikit kebisingan klakson karena banyak pengguna motor yang muter balik, namun sebagian pengguna motor tetap berjalan di jalur kanan.

Ketika aku mendekat pada tempat dimana bapak polisi beraksi, aku melihat tidak ada satupun pengguna motor yang dibiarkan lewat, melainkan akan diminta ke tepi. Alhamdulillah aku aman, aku ga mau kepedean kaya dulu (yakin ga akan ditilang karena merasa surat lengkap dan sudah menyalakan lampu, ternyata lampunya mati).

Terima kasih atas kepedulian ia, orang yang tak ku kenal. Jazaahullahu khairan.

Mari, tetap lakukan kebaikan tanpa perlu melihat besar atau kecilnya kebaikan itu, bisa jadi suatu kebaikan yang kita anggap kecil ternyata berdampak besar untuk orang lain.

Ahad, 12 Agustus 2018 08.25 WIB


Sunday, 5 August 2018

Bersandar

"Mereka bersandar di atasnya berhadap-hadapan" QS. Al-Waqiah : 16

Ketika memuroja'ah ayat tersebut, aku-pun sedang bersandar, seketika terlintas bayangan kegiatan penduduk surga, mengalirkan rasa ingin menjadi penghuninya dan takut jika tidak terjadi.

Semoga perjalanan ini berakhir dengan indah.

Saturday, 4 August 2018

Motto atau Moto?

Seringnya memang tertulis motto, namun berdasarkan KBBI itu adalah bentuk kata tidak baku dari moto. Memperbaiki setelah salah memang lebih sulit daripada membiasakan yang benar sejak awal, hidup-pun begitu. Baiklah, sebenarnya bukan perbedaan tulisan itu yang ingin ku tulis.

Definisi moto menurut KBBI :
mo·to n 1 kalimat, frasa, atau kata yang digunakan sebagai semboyan, pedoman, atau prinsip seperti 'berani karena benar'; 2 kalimat, frasa, atau kata yang tertera di atas sesuatu yang menggambarkan sifat atau kegunaan benda itu

Pernah ada yang bertanya padaku, apa moto-ku, aku hanya menjawab, aku tidak punya satu moto yang tetap, banyak perkataan yang aku suka dan ku jadikan prinsip, mulai dari kalamullah, hadits nabi, perkataan salafus shaleh, dll, namun jika memang harus mengungkapkan satu moto saja, moto-ku adalah "karena Allah".

Mari, terus berusaha mengenal-Nya, mendekati-Nya, memurnikan hati hanya untuk-Nya, mencintai dan membenci sesuatu karena-Nya.

Semoga kita selalu dalam rahmat Allah.

Ahad, 04 Agustus 2018

Friday, 3 August 2018

Bertemu di Jalan Kebaikan

Jalan kebaikan pasti akan mempertemukan pelakunya.

Hati-hati Jika Memiliki Kekuasaan

Hati-hati jika memiliki kekuasaan, jangan sampai kita berbuat dzalim padanya.

Sebelum Subuh, 04.43 WIB