Benar sekali, selama kita hidup di dunia ini, selama itu
pula hidup kita akan terus ditemani oleh kesedihan, tidak ada jaminan bahwa
para pemilik harta adalah orang yang bahagia selamanya, mana mungkin bahagia
seutuhnya jika di hatinya ada rasa takut hartanya hilang, usahanya pailit dan
kekhawatiran lainnya.
Benar sekali, dunia ini memang tempatnya masalah, dan
masalah itu kebanyakan membuat hati kita bersedih. Anak sakit kita sedih,
dijauhi teman kita pasti sedih, ditinggal orang yang dicintai kita sedih, belum
lulus kuliah disaat yang lain sudah wisuda kita sedih dan lain sebagainya. Ini
baru tentang kesedihan terkait perkara dunia.
Lalu kesedihan yang terkait perkara akhirat seperti apa?
Bagiku, kesedihan dalam perkara ini adalah kesedihan yang
paling menyakitkan. Disaat yang lain mampu membaca al-Qur’an dengan baik, namun
kita belum mampu membacanya, sedih. Disaat yang lain sudah hafal al-Qur’an,
namun kita belum, sedih lagi. Disaat yang lain mampu berbahasa arab dengan
baik, namun kita belum, sedih juga, dan lain sebagainya. Kita sebaiknya memang
tidak melihat sesuatu berdasarkan hasil akhirnya, namun tidak ada salahnya
memanfaatkan itu untuk memotivasi.
Apakah engkau merasakannya juga? Kesedihan karena jauhnya
amalan kita dengan amalan salafus shaleh? Apakah engkau merasakannya juga?
Kesedihan yang menyakitkan karena merasa tertinggal?
Banyak sekali, banyak sekali kesedihan yang terasa. Benar sekali, ini
dunia, kesedihan itu hanya ada di dunia. Di surga tidak akan ada lagi
kesedihan.
Ya Allah aku memohon kepada-Mu, Surga-Mu yang tertinggi.
Ya Allah aku memohon kepada-Mu, Surga-Mu yang tertinggi.
Ya Allah aku memohon kepada-Mu, Surga-Mu yang tertinggi.
Tanpa hisab dan tanpa didahului adzab.
No comments:
Post a Comment