Tuesday, 28 February 2017

Sekali Lagi Tentang Kesedihan




Benar sekali, selama kita hidup di dunia ini, selama itu pula hidup kita akan terus ditemani oleh kesedihan, tidak ada jaminan bahwa para pemilik harta adalah orang yang bahagia selamanya, mana mungkin bahagia seutuhnya jika di hatinya ada rasa takut hartanya hilang, usahanya pailit dan kekhawatiran lainnya.

Benar sekali, dunia ini memang tempatnya masalah, dan masalah itu kebanyakan membuat hati kita bersedih. Anak sakit kita sedih, dijauhi teman kita pasti sedih, ditinggal orang yang dicintai kita sedih, belum lulus kuliah disaat yang lain sudah wisuda kita sedih dan lain sebagainya. Ini baru tentang kesedihan terkait perkara dunia.

Lalu kesedihan yang terkait perkara akhirat seperti apa?

Bagiku, kesedihan dalam perkara ini adalah kesedihan yang paling menyakitkan. Disaat yang lain mampu membaca al-Qur’an dengan baik, namun kita belum mampu membacanya, sedih. Disaat yang lain sudah hafal al-Qur’an, namun kita belum, sedih lagi. Disaat yang lain mampu berbahasa arab dengan baik, namun kita belum, sedih juga, dan lain sebagainya. Kita sebaiknya memang tidak melihat sesuatu berdasarkan hasil akhirnya, namun tidak ada salahnya memanfaatkan itu untuk memotivasi.

Apakah engkau merasakannya juga? Kesedihan karena jauhnya amalan kita dengan amalan salafus shaleh? Apakah engkau merasakannya juga? Kesedihan yang menyakitkan karena merasa tertinggal? 

Banyak sekali, banyak sekali kesedihan yang terasa. Benar sekali, ini dunia, kesedihan itu hanya ada di dunia. Di surga tidak akan ada lagi kesedihan. 

Ya Allah aku memohon kepada-Mu, Surga-Mu yang tertinggi.

Ya Allah aku memohon kepada-Mu, Surga-Mu yang tertinggi.

Ya Allah aku memohon kepada-Mu, Surga-Mu yang tertinggi.

Tanpa hisab dan tanpa didahului adzab.

No comments:

Post a Comment