Tugas kita hanya menyampaikan, sedangkan hidayah taufiq
hanya Allah satu-satunya pemilik kehendak. Ini tentang kegelisahanku,
kegeramanku, kegeregetanku terhadap muda-mudi yang pacaran, sejujurnya ini
tentang kesedihanku melihat apa yang mereka lakukan, bukan aku sengaja
melihatnya, namun karena mereka terlalu berbangga menampakkan kekeliruannya.
Sebenarnya akupun tak mengerti, mengapa aku peduli,
mengapa aku bersedia meluangkan waktuku untuk menuliskan ini, dan akupun tidak
mengerti mengapa aku menyayangi mereka. Sekalipun balasan yang terasa olehku
adalah pengabaiannya, celaannya, ya sudahlah, segala sesuatu yang dilakukan
karena Allah –Insyaallah- tidak akan sia-sia. Tugas kita hanya menyampaikan.
Selain menyampaikan, melalui tulisan secara umum atau
khusus. Sejatinya 1 teladan itu lebih baik daripada 1000 nasehat, tetapi ku
perhatikan dalam kasus pacaran ini, keteladanan itu seakan tak digubris.
Keteladanan dari orang-orang yang tidak berpacaran, tak menjadi perhatian yang
berpacaran. Semoga pernyataanku ini tidak benar, karena kita kan tidak tahu
masalah hati.
Tugas kita hanya menyampaikan, maka dari itu akan ku
sampaikan kembali untuk yang kesekian kalinya, jangan pacaran! Pacaran itu
melanggar hukum Allah!
Allah mengajarkan kita untuk menjauhi zina (QS.
Al-Isra:32), sedangkan pacaran adalah jalan menuju zina. Tidak mungkin tidak
zina! Memandangnya sudah zina, memegangnya sudah zina, ini ada haditsnya. Maka,
mari kita belajar, aku bukan orang yang memiliki kapasitas untuk menjelaskan
dalilnya, namun karena besarnya kesedihanku dalam diamku tentang masalah
pacaran ini, maka aku mengajak saudaraku mari kita pelajari perintah dan
larangan Allah. Setiap saat tanyakan kepada diri kita, siapa aku dihadapan
Allah?
No comments:
Post a Comment