***[SABAR DAN ISTIQAMAH]***
"Modal
utama menghafal al-Qur'an adalah SABAR dan ISTIQAMAH" [Al-Hafizh al-Ustadz
Abdul Azis Abdur Rauf, Lc.]
====================================
Menghafal
ayat-ayat Allah itu modal dasarnya bukan pintar dulu, atau kualitas cepat
menghafal. Justru betapa adanya orang yang Allah berikan kemampuan menghafal
cepat, terperdaya dengannya. Dia kehilangan kesabaran di masa menghafal karena
pede dengan kemampuannya. Itu pertama. Kedua: dia kehilangan istiqamah untuk
menghafal atau muraja'ah karena pede dengan kemampuannya.
Justru
buat kamu yang merasa kemampuannya biasa-biasa saja (dan/atau memang sejatinya
biasa), bersyukur. Allah menginginkannya untuk menyuburkan kesabaran dan
memperbanyak pahala dengan mengulang-ulang sampai mutqin. Banyak dari penghafal
yang merasa down dengan kelemahannya menghafal. Padahal, Allah menginginkan
kebaikan buat mereka, supaya pahalanya maksimal dan tidak meremehkan al-Qur'an.
Easy
comes...easy goes, guys.
Sabar
dan istiqamah itu menunjukkan kejujuran seseorang dalam menghafal al-Qur'an.
Iya. Sekalipun sedikit. Bahkan, sekalipun ia hanya menghafal sehari satu ayat.
Ia tahu kualitas memory-nya tidak seberapa. Tapi ia tetap sabar menghafal, dan
rajin dalam istiqamah harian. Inilah penghafal yang jujur. Inilah penghafal
yang menggunakan modal utama. Modal yang mewariskan banyak pahala. Modal yang
membuat hamba Allah tawadhu'.
Karena:
Jika
seorang mengandalkan modal pintar dan mengenyampingkan sabar dan istiqamah, ia
akan cepat sombong. Sementara, orang yang mengandalkan modal sabar dan
istiqamah, maka insya Allah ia akan kian tawadhu'. Insya Allah.
Maka,
teman-teman, saya ada tips sedikit yang semoga bermanfaat.
Gimana
supaya kamu bisa sabar dan istiqamah?
Supaya
bisa sabar, kamu jangan terlalu membebani kuantitas hafalan rutin. Ingat kadar
dan kapasitas kamu. Juga ingat kewajiban lain. Kalau sehari dibebankan satu
halaman selalu sementara kamu adalah orang sibuk (azek...masya Allah), maka
coba takar sewajarnya. Sepertiga halaman per hari. Dan tidak harus tiap hari.
Senin sampai Jum'at saja. Sabtu dan Ahad cukup muraja'ah maksimal. Berat
sepertiga? Ya bolehlah seperlima halaman. Lima hari komplit satu halaman.
Diatur saja. Asal rutin. Rutinitas yang tidak memberatkan.
Sudah?
Nah,
gimana supaya istiqamah?
Kalau
sabar sudah dipegang, giliran istiqamah yang harus dipegang. Tapi gimana trik
supaya bisa istiqamah? Ingat firman Allah:
وَاسْتَعِينُوا بِالصَّبْرِ
وَالصَّلَاةِ
"Dan
mintalah pertolongan (kepada Allah) dengan sabar dan (mengerjakan) salat."
[Q.S. Al-Baqarah: 45]
SHALAT!
Nah. Itu caranya supaya istiqamah! Kamu shalat kan? Ya iyalah. Coba jadikan
waktu shalat wajib yang lima itu sebagai markaz muraja'ah. Misal, antara adzan
dan iqamah. Atau setelah dzikir ba'da shalat. Atau, di dalam shalat sunnah
qabliyah dan ba'diyah. Pilih saja mana yang ternyaman dan tercocok. Yang
dimuraja'ahkan adalah hafalan hari itu.
Yakin
insya Allah, kalau settingan-nya seperti itu, di tiap waktu shalat, tidak akan
luput lisan kita dari muraja'ah. Semakin sering muraja'ah, semakin paten dan
mantap hafalannya. Lidah kadang dengan sendirinya bergerak dan makharij
huruf-huruf seolah dengan sendirinya beraksi.
Tapi
ya....kamu ga bakal bisa sekeren itu, kalau kamu nggak IKHLAS. Baarakallaahu
fiik.
=====================================
Insya Allah tiap hari kami berusaha memberikan kalimat-kalimat #MOTIVASI menghafal al-Qur'an milik al-Hafizh Abdul Azis Abdur Rauf, Lc, yang kami ambil dari al-Qur'an Hafalan al-Hafizh; kemudian kami beri ta'liq. Semoga antum/antunna rajin membacanya; sehingga Allah jadikan kita semua (suami/istri/anak/keluarga) sebagai pembaca terlebih penghafal al-Qur'an semampunya. Baarakallaahu fiikum.
Insya Allah tiap hari kami berusaha memberikan kalimat-kalimat #MOTIVASI menghafal al-Qur'an milik al-Hafizh Abdul Azis Abdur Rauf, Lc, yang kami ambil dari al-Qur'an Hafalan al-Hafizh; kemudian kami beri ta'liq. Semoga antum/antunna rajin membacanya; sehingga Allah jadikan kita semua (suami/istri/anak/keluarga) sebagai pembaca terlebih penghafal al-Qur'an semampunya. Baarakallaahu fiikum.
Ditulis oleh : Ustadz Hasan Al-Jaizy
No comments:
Post a Comment