Tentang
Batasan Aurat
Kebanyakan
dari kita pasti sudah tahu bahwa batas aurat wanita adalah seluruh tubuhnya
kecuali wajah dan kedua telapak tangan, sedangkan batas aurat laki-laki mulai
dari pusar hingga lutut -apabila dalam perkara ini ada khilaf, namun ini yang aku
pegang-
Jadi,
pakaian wanita harus menutupi seluruh tubuhnya kecuali wajah dan kedua telapak
tangannya, sedangkan untuk laki-laki boleh-boleh saja pakai kaos dan celana
pendek.
Namun,
bagaimana kenyataannya ?
Kenyataannya
adalah Laki-lakinya yang malah menutupi seluruh tubuhnya kecuali kepala dan
kedua telapak tangannya (coba perhatikan orang-orang yang memakai jas, apa yang
tidak tertutupi darinya ?)
Itu
bukan sesuatu yang buruk, bahkan aku menganggap itu baik, tetapi masalahnya bukan
disana.
Nah,
bagaimana dengan wanitanya ?
Ini
bukan rahasia bukan ? justru wanitanya yang ‘seakan’ batasan aurat untuknya
adalah batasan aurat untuk laki-laki, yang digunakan adalah rok mini atau
celana mini lagi ketat juga kaos pendek lagi ngepress dan memuai.
Bukankah
ini bertolak belakang dengan syariat -dengan perintah Allah Ta'ala- ?
Zaman
sudah terbalik, batasan aurat saja terbalik, dan dizaman ini diperparah lagi
dengan rasa bangganya seorang wanita yang mampu memperlihatkan kecantikan
tubuhnya.
Kawan,
aku merasa ‘sebal’ sekali melihat paha wanita dijalan ataupun difoto yang
engkau upload didunia maya. Paha
ayam saja ada ditempat tertutup dan berharga (didekat rumahku harganya 7000
Rupiah), masa pahamu ada dijalan dan didunia maya dan tidak berharga pula (memang
tidak engkau beri hargakan? Tapi dikasih hargapun salah
juga, kan dirimu bukan barang)
Wahai
saudariku, mau sampai kapankah pahanya ada dijalanan dan ditonton gratis oleh
orang (maaf) gila sekalipun ?
Mengapa
engkau menganggap baik sesuatu yang buruk itu.
Keburukan
akan melahirkan keburukan lain, kalau engkau terus berpakaian seperti itu,
nanti akan ada laki-laki yang terpancing syahwatnya, dan aku mengkhawatirkanmu
kawan, tetapi mengapa kamu malah sengaja mancing-mancing mereka kawan ?
Itu
kenyataan bukan ? mengapa tersinggung ? segeralah diperbaiki wahai saudariku,
lakukanlah karena engkau lebih memilih untuk taat kepada Allah Ta’ala, Rabb
yang telah menciptakanmu, yang telah memberikan keindahan padamu, yang selalu
memberikan kenikmatan-Nya padamu meski engkau tidak menyadarinya bahkan tidak
mensyukurinya, namun Dia tetap memberikannya kepadamu karena Dia menyayangimu.
Wahai
saudariku, bersyukurlah dengan keindahan tubuh yang engkau miliki, syukuri
keindahan itu dengan menutupinya, karena memang seperti itulah Allah Ta’ala
memerintahkannya.
Yuk,
jadi orang yang benar
Yuk,
benarkan yang benar
Setiap
orang memiliki kesempatan yang sama untuk memperbaiki diri, maka :
"Teruslah
Memperbaiki Diri"
No comments:
Post a Comment