Kekakuan

Masyaallah, liburan ini mencoba untuk belajar bahasa inggris kembali, ikut belajar online speaking selama 2 pekan.

Sekarang sudah sepekan berjalan, terasa sekali kekakuan dalam berbicara, walaupun sebenarnya senang bahasa Inggris, namun belum bisa setiap hari mempelajarinya karena ada hal lain yang diprioritaskan.

Semoga setiap liburan, bisa belajar bahasa Inggris kembali.

Jadi ingat saat microteaching dulu, kalau sedang menjelaskan kemudian berhenti karena berpikir dan mengucapkan e, teman-teman akan menghitung seberapa banyak e nya.

Sekarang aku merasakan masih banyak mengucapkan e ketika berbicara bahasa Inggris.

Semoga Allah menambahkan kepada kita semangat dan ilmu.

Evaluasi

Alhamdulillah tahun ini tercapai target minimal 1 postingan dalam 1 bulan, walaupun postingannya hanya tulisan yang ringan bahkan sangat ringan, tulisan yang cukup berat cukup paper IOU saja ^^

Oh iya, akhirnya aku memutuskan hanya menjadi thalibah Qur'an saja di Safeera, ikut program baca kitab juga tapi rasanya jadi murid yang paling banyak tidak tahunya, sedihnya, semoga Allah mengangkat kebodohan ini.

Tahun 2017, pernah membuat evaluasi apa saja buku yang sudah dibeli dan dibaca dalam 1 bulan, qadarullah tahun 2018-2020 berhenti, insyaAllah punya rencana menghidupkan kembali evaluasi tersebut mulai tahun depan.

Semoga Allah Istiqomahkan.

Alhamdulillah bulan ini membeli beberapa buku dan ada buku yang sudah selesai dibaca juga. Entah kenapa sekarang sedang suka buku anak, jadinya bacaannya buku anak, hehe.

Alhamdulillah adanya paper di IOU membuat buku-buku yang ada menjadi lebih dimanfaatkan.

Semoga Allah Istiqomahkan sampai selesai di IOU, semester 1 ini aku ambil 3 matkul, insyaallah semester 2 ambil 6 matkul. Semoga Allah mudahkan.

Sekarang sudah akhir tahun

Waktu terus berlalu, apakah amalan terus bertambah?

Allahul musta'an

Simpan disini saja

Awalnya mau update status, tapi distatus mah langsung hilang dalam 1x24 jam, sedangkan aku inginnya selalu dikenang, jadi disimpan disini saja.

Adik-adik ku semakin dewasa, semoga Allah selalu menjaga kalian dalam kebaikan.

Uhibbukum fiillah

Baarakallahu fiik Habibaty

Lomba Cepat Tepat Materi Diniyah Kelas 4 SD Islam Al-Azkiya

Jum'at, 04 Desember 2020

Masyaallah, Ustadzati

Hari ini tes sambung ayat, QS Al-Baqarah halaman 1-19. Semalam aku sudah muroja'ah di bawah sinar rembulan, hanya dapat muroja'ah 5 halaman saja, namun aku cukup puas karena alhamdulilah hafal nomor ayatnya pula.

Jeda sebentar untuk persiapan supervisi, kemudian melanjutkan muroja'ah kembali sampai halaman 19. Tes atau ujian terkadang menghadirkan tekanan, namun insyaallah itu yang terbaik, kalau tidak ada tes, mungkin tidak mempersiapkan.

Waktu supervisi mepet sekali dengan waktu halaqah. Setelah supervisi aku hampir lupa ada halaqah, alhamdulilah Allah mengingatkan. Walaupun telat 8 menit, alhamdulilah tetap bisa hadir.

Aku tidak melihat nama ustadzah, aku bertanya pada teman, ternyata ustadzah ada kesibukan dan digantikan oleh Ustadzah Reda.

Ketika giliranku tiba, sebelum mulai setoran, Ustadzah Reda mengatakan :

قالت معلمتك قرآءتك ممتازة

Seperti itu yang aku ingat.

Masyaallah, ustadzati, suka membuat hati ini berbunga-bunga.

Jazaakillahu khairan ustadzati.

Terkadang aku merasa bacaanku kurang baik, pernah hadir rasa tidak percaya diri dengan bacaan sendiri.

Kata-kata ustadzah, menyemangati diri ini. Jazaakillahu khairan ustadzati.

Jazaahallahu khairan Ustadzah Reda.

Kesabaran Para Ulama

Zaman mencoba menunjukkan serangannya kepadaku, maka aku menunjukkan bagaimana kesabaranku kepadanya.

Kisah-kisah Kesabaran Para Ulama, 94

Khadijah binti Khuwailid -Radhiyallahu 'anha-

Wahai Ummul Mukminin, aku selalu mengagumimu. Aku selalu senang diceritakan atau bercerita tentangmu.

Umar bin Khattab -Radhiyallahu 'anhu-

Wahai Amirul mukminin, engkau adalah salah satu sahabat nabi yang paling aku kagumi.

جزاك الله خيرا يا أستاذتي

Jadwal halaqah Qur'anku saat ini :

Senin-Kamis, awalnya ba'da ashar, sekarang pindah jadwal jadi ba'da Zuhur.

Pekan lalu aku tidak hadir, karena salah hari, menyangka hari Jum'at namun ternyata itu hari Kamis.

Hari ini, selesai rapat, langsung keluar sekolah paling pertama, sampai rumah depan meja makan, kepleset, keluar kamar mandi, kebaret pintu.

Qadarullah wa Masya a fa'ala, namun alhamdulillah senang bisa hadir.

Semoga Allah selalu memberikan kepada kami ilmu yang bermanfaat.

Semoga Allah selalu menjaga ustadzah, dimanapun ustadzah berada. Walaupun saat ini hanya berjumpa di dunia maya, namun semoga Allah mempertemukan dan mengumpulkan aku, teman-teman halaqahku beserta ustadzah di surga-Nya.

Jazaakillahu khairan ya ustadzati

Uhibbuki fillah

Hari ini, 21 Oktober 2020

Ustadzah di Mesir dan kami di Indonesia

Masyaallah

Punya Allah

Fahrul, sepupu, kelas 1 MI, sedang main game, aku duduk di sampingnya memegang roti dan berkata, "Ada rezeki dari Allah"

Kita makan bareng, kemudian aku berkata, "(Roti) ini punya siapa ya?"

Fahrul menjawab, "Punya Allah"

Masyaallah, padahal aku ingin tahu dan menginginkan jawaban mungkin ini punya Iki atau Akbar atau yang lain gitu. Kalau ada di atas meja pastinya untuk di makan bersama, hanya ingin tahu ini punya siapa, beli dimana, karena rotinya enak -alhamdulilah-, jadi ingin beli lagi.

Jawaban Fahrul diluar dugaan, membuat diri ini teringat bahwa semua adalah milik Allah.

Beberapa menit setelah itu, aku mendapat kabar duka, membuat diri benar-benar harus memperbaiki niat dan diri, serta mempersiapkan hari tersebut.

Ya Allah, ampunilah aku dan kedua orang tuaku serta kaum muslimin.

Pilihlah Jalan Kesabaran

Tetaplah memilih jalan kesabaran

Berusahalah untuk terus berada di jalan kesabaran

Walau air mata terus bercucuran

Walau hati terasa sesak

Yakinlah ...

Jalan kesabaran adalah pilihan terbaik

Tujuan Kuliah

Semangat ya.

Ingat tujuan belajar disini!

Ilmu, bukan nilai ataupun gelar, walaupun jangan pula meremehkan nilai.

Ingat selalu pesan ustadz, dari nilai bisa tercermin kesungguhan.

Semoga Allah Ta'ala memberikanmu keistiqomahan wahai jiwaku

78

 

77

 

76

 

75

 

74

 

73

 

Senang bertemu kalian

Senang bertemu kalian, walaupun hanya lewat zoom. Semoga Allah menjadikan pertemuan kita diberkahi dan diridhai oleh Allah. 

Semoga Allah senantiasa menjaga kita dan semua kaum muslimin dimanapun mereka berada.

Malam-malam yang Indah

Alhamdulillah, awal September 2020 ini Allah memberikan kesempatan kepadaku untuk belajar kembali, saat ini aku belajar di IOU dan Safeeratalislam Indonesia.

S1 Islamic study di IOU, semester 1 ini aku mengambil 3 mata kuliah, yaitu Etika Menuntut ilmu, Aqidah dan Fiqih.

Sementara di Safeera aku mengambil semua pelajaran, Qur'an, Arabic, Tajwid dan Islamic Study (Fiqih, Sirah, Aqidah, Tafsir dan Hadits).

Aku mulai menghafal kembali, mulai surat an-nisa, dan halaqah dilaksanakan setiap Senin-Kamis di malam hari, pukul 20.00-21.00, sehingga malam-malam ini menjadi malam yang indah, alhamdulilah.

Ya Allah, tolonglah hamba-Mu yang lemah ini dalam menjalankan setiap aktivitas dengan sebaik-baiknya.

Depok, 07 September 2020 22.37 WIB

Malas Datang Ke Sekolah

Biasanya aku selalu datang ke sekolah lebih awal, seingatku, aku hanya sekali telat datang ke sekolah, itu juga hanya telat 1 menit, namun hari ini berbeda entah kenapa aku merasa malas sekali datang ke sekolah, selain karena di sekolah tidak ada anak-anak juga hanya ada seorang guru akhwat, maksudnya jadi berdua denganku, namun beliau mungkin akan berada di kelas bersama suaminya, sedangkan aku sendirian di kantor.

Rasa ini masih belum berubah, rasa tidak suka ditinggal sendiri, rasa sepi ketika sendirian. Allahul musta'an.

Nikmat Rasa Aman

Ketika sedang membuka buku catatan kajian, ada suatu catatan yang mengingatkan aku pada suatu masa, ketika terjadi gempa saat kami sedang kajian, kemudian ustadz memberikan nasehat kepada kami dan akupun mengabadikan nasehat ustadz dalam buku catatanku.

Aku ingat, saat itu aku sedang merasa lapar, aku kira badanku gemetar karena lapar, rasanya sulit mengendalikan diri, goyah, dan akhirnya kamipun sadar, sedang terjadi gempa, hatiku khawatir, alhamdulilah saat itu sedang kajian, ustadz pun mengajak kami berdzikir, menasehati kami untuk menguatkan hati. Itu adalah pengalaman pertama gempa yang indah karena kami sedang berada di majelis ilmu ketika gempa terjadi.

Alhamdulilah saat inj kita sedang diberikan nikmat aman oleh Allah, sudahkah kita menyadari dan merasa bersyukur? 

Bayangkan kalau sekarang gempa, kita mungkin sudah ketakutan, keluar mencari tempat yang lebih aman. 

Bayangkan apabila titik pusat gempa ditempat kita, mungkin akan hilang dan hancur semua yang kita miliki dalam sekejap, namun sampai saat ini alhamdulilah Allah selalu menjaga kita dan keluarga kita, menjauhkan kita dari bencana walaupun kita tidak meminta dan berdo'a, Allah tetap beri kita, Allah tetap beri kita walaupun kita tidak meminta kepada-Nya. 

Betapa banyak nikmat yang Allah berikan.

Maka, nikmat Allah yang mana lagikah yang kita dustakan?

Hari ini, pertemuan perdana kelas Qur'an di Safeera, semoga istiqomah. Selain itu, hari ini juga mulai berjalannya semester 1 di IOU. Semoga Allah mudahkan dalam menjalaninya.

Depok, 01 September 2020 21.35 WIB

72

 

71

 

70

 

69

 

68

 

67

 

66

 

65

 

64

 

Tetap Memulai

Ada kalanya rasa kecewa membuat diri tak ingin lagi memulai, namun jika tidak ada yang memulai bagaimana kita akan maju?

Maafkanlah

Tetaplah berpegang teguh pada pilar-pilar kesabaran

Lupakan dan abaikanlah rasa kecewa

Mohon pertolongan Allah

Jangan bergantung pada diri sendiri

Kemajuan dan perbaikan lebih patut diutamakan daripada meratapi kekecewaan

Tetaplah memulai wahai jiwaku

Selamat berjuang!

Semoga Allah memberikan kemudahan untukmu

Takut Kehilangan

Rasa takut kehilangan orang yang dicintai ternyata ada istilahnya sendiri ya, thantophobia. Aku sudah lama merasakannya, rasa takut kehilangan orang-orang yang aku cintai karena Allah. Terutama rasa takut kehilangan kedua orang tua, rasa penyesalan karena sangat lalai menunaikan hak kedua orang tua, rasa kecewa pada diri sendiri karena belum mampu memenuhi keinginan keduanya, belum mampu membahagiakan keduanya.

Melihat orang di sekitarku kehilangan orang yang dicintainya, rasa takutku menjadi semakin dalam. Aku sedih melihat orang yang kehilangan dan disaat yang sama aku juga merasa takut kehilangan.

Aku pernah kehilangan HP, dicuri, aku sudah mengikhlaskan, alhamdulillah Allah takdirkan HP itu kembali, namun jika kehilangan itu karena masa hidup di dunia telah berakhir, maka apa yang telah hilang tidak akan pernah kembali selamanya, dan pertemuan kembali membutuhkan waktu yang sangat lama.

Ya Allah, ampunilah dosaku dan dosa kedua orang tuaku, sayangilah mereka sebagaimana mereka menyayangiku di waktu kecilku.

Terima Kasih

Banyak kawan dan kenalan di masa lalu

Beberapa ada yang sudah tak saling sapa lagi

Hilang komunikasi

Walaupun dahulu sangat dekat

Rasanya tidak seperti dulu lagi

Padahal tidak ada ‘perselisihan’

Apakah itu biasa?

Entahlah

Oleh karena itu aku sangat berterima kasih

Kepada kawan atau kenalanku

yang masih menyapa dan mengingatku

Mengakui kehadiranku dalam hidupnya

 

Semoga pandemi segera berakhir

Depok, 28 Juli 2020

Suka Duka KBM Daring

Sejak pandemi covid-19, pembelajaran di sekolah dilakukan secara online. Guru dan orang tua sama-sama berjuang memberikan yang terbaik untuk anak-anak. karena posisiku saat ini adalah guru, jadi tulisan ini lebih dominan menceritakan sedikit suka dan duka, baik aku pribadi maupun teman-teman guru yang lain selama KBM daring. Semoga dapat diambil hikmahnya.

Tulisan ini lahir dari rasa sulit yang semakin berat dirasa, semoga Allah menguatkan para guru dan orang tua selama KBM daring ini. Aku mencoba memikirkan hal yang menyenangkan selama KBM daring ini, yang aku temukan saat ini adalah pulang sekolah lebih cepat, baru itu saja, sedangkan kesulitan terasa bertubi-tubi mulai sebelum KBM saat KBM ataupun setelah KBM.

Sebelum KBM, kami harus merancang pembelajaran kemudian menyiapkan pembelajaran tersebut, contoh : aku biasanya menggunakan video pembelajaran untuk mengajarkan materi diniyah. Aku menyiapkan materi dengan power point, alhamdulillah tidak ada masalah untuk hal ini, namun tahap berikutnya, yaitu proses rekaman, sangat-sangat tidak nyaman, karena aku harus memilih jam-jam dimana tidak banyak suara, diantaranya jam malam, yang seringnya itu di atas jam 22.00, tulisan ini ditulis pukul 21.30 – 22.00 namun diluar masih sangat berisik.

Ya Allah, kenapa ya, mereka yang berisik ditengah malam, orang-orang yang mendengarkan nyanyian, acara-acara di masjid yang terdengar sampai ke luar, tidakkah mereka memikirkan orang-orang lelah yang ingin istirahat atau kami para guru yang ingin rekaman pembelajaran.

Kalaupun di atas jam 22.00 sudah sunyi, masalah berikutnya adalah aku pribadi bukan tipe yang bisa begadang, butuh menjaga fokus agar tidak salah ucap. Aku pernah rekaman kemudian aku dengarkan ulang, ternyata ada satu yang aku salah ucapkan, akhirnya aku mengulang dari awal.

Sebenarnya bisa saja, aku tidak perlu membuat video pembelajaran dan memilih metode yang lain, misalnya zoom, namun aku memikirkan kalau kedua orang tua bekerja sehingga tidak ada yang mendampingi, selain itu zoom sangat menguras kuota, atau bisa saja aku mengirimkan pdf saja berisi ringkasan materi dan tugas, namun aku khawatir itu membosankan sehingga mereka kurang memahami materi.

Itu salah satu kesulitan sebelum KBM, sekarang kesulitan saat KBM, bisa jadi video tidak dapat diputar atau contoh lain seperti saudariku yang sedang mengajar di desa, orang tua tidak memiliki android, sinyal kurang bersahabat, sehingga ada yang diajarkan online ada pula yang offline, alhamdulillah untuk kami yang mengajar di kota, semua orang tua memiliki android, sinyal bagus, ini adalah nikmat yang harus kami syukuri.

Aku pribadi juga mengalami kesulitan saat KBM tahfizh, aku menggunakan grade A, via telpon atau video call, satu persatu, terkadang waktu terbuang untuk persiapan dahulu.

Kesulitan setelah KBM adalah mengoreksi atau mengevaluasi pembelajaran, pencatatan, laporan KBM daring, dll.

Semoga Allah menjadikan semua ini ibadah yang diridhainya. Semoga Allah menguatkan kesabaran kita semua.

Depok, 22 Juli 2020 22.05 WIB

Kegiatan Pagi Ini

Alhamdulillah, pagi ini jalan kaki sama ibu, dulu waktu kecil sering sekali setiap ahad jalan pagi sekeluarga, entah sejak kapan sudah tidak lagi. Semoga bisa kembali jalan kaki pagi bersama lagi.

Kemudian aku pergi cari angin untuk bitem sama bapak.

Ya Allah, aku merasa takut kehilangan kedua orang tuaku, aku takut menyesali kelalaian yang lakukan kepada keduanya.

Ya Allah sayangilah aku dan kedua orang tua ku, berikanlah kebahagiaan di dunia dan akhirat untuk keduanya.

Oh iya, pagi ini ada kegiatan pengenalan sistem kampus IOU, semoga Allah mudahkan dalam menjalankan kuliah ini.

Semangat, S1 lagi, Jurusan Islamic Studies, IOU Indonesia. Di pertengahan atau di akhir perkuliahan nanti, mungkin aku harus diingatkan lagi oleh semangat awal ini.

Ya Allah, tambahkanlah kepada kami, semangat dan ilmu.

Ahad, 12 Juli 2020

Besok sudah mulai KBM daring.

Semoga Allah Memberkahimu, Wahai Adikku

Suatu malam, tepatnya malam jum'at aku berkata padanya : "Ayu, ini namanya jeruk."

A : "Udah tahu teteh, ga penting banget si"

D : "Oh mau yang penting, yakin?"

A : "Ga deh, ga jadi, pasti pelajaran."

hehe, dia tahu saja kalau saja kalau aku sedang memikirkan pelajaran apa untuknya.

Sekarang, dia sudah kelas 10, di salah satu pondok di Sawangan. Padahal saat aku masih di RQ, dia seperti enggan masuk pondok, entah apa alasannya sekarang ia memilih masuk pondok, mungkin dia bosan dengan kerjaan rumah dan disuruh-suruh terus sama kakak-kakaknya. Semoga betah dan sungguh-sungguh dalam belajar, semoga Allah berikan pemahaman yang baik dan benar.

Kakakmu ini selalu menantimu dan adik-adik lainnya melampauinya dalam akademik.

Baarakallahu fiik.

Ceritakan padaku Tentangnya

Ceritakan padaku tentangnya, karena aku selalu ingin mendengar cerita tentangnya.

Ceritakan padaku tentangnya, karena rindu dan pengaruh hadir menyertai tatkala teringat padanya.

Ceritakan padaku tentangnya, karena masih banyak sekali yang belum aku ketahui tentangnya.

Ceritakan padaku tentangnya, tentang mereka, idolaku, generasi terbaik umat ini.

Kebebasan yang Tertahan

Udara sore ini, entah mengapa seakan mengajakku untuk merenung dan mengabadikan kenangan. Angin yang berhembus terasa dingin, matahari terhalang lapisan awan, membuat cahaya sedikit meredup, mungkin sebentar lagi akan hujan.

Sejak pandemi, ada kebebasan yang tertahan. Virus yang tak tampak, tidak semematikan virus ebola atau virus ganas lainnya, membuat jiwa yang abai terhadapnya membebaskan diri, bergerak kemana-mana sesukanya.

Ada rasa sedih, karena musim ketaatan tahun ini, tidak bisa i'tikaf, tidak bisa shalat id seperti biasa, tidak kemana-mana, di rumah saja.

Bersabarlah untuk jiwa yang sedang menahan dirinya.

Jangan Mudah Berhutang

Diantara sebab hati menjadi tenang adalah tidak adanya hutang atau cicilan yang harus dilunasi. Oleh karena itu, jagalah diri agar tidak mudah berhutang atau punya cicilan.

Aku pribadi punya prinsip tidak mau punya cicilan apapun. Kalau aku menginginkan sesuatu, itu berarti aku harus menabung.

Tetapi terkadang hidup memaksa kita untuk berhutang atau punya cicilan. Semoga Allah mudahkan untuk melunasinya. 

Seingatku, aku tidak punya hutang, namun aku khawatir, aku punya hutang dari mungkin patungan yang ditalangi dulu, tapi aku lupa membayarnya. Kalau memang ada mohon segera beritahu.

Aku juga punya cicilan, cicilan denda sebagai ganti tidak melaksanakan pengabdian di RQ. Walaupun aku tidak menginginkan hal ini (punya cicilan), namun pilihan ini adalah yang terbaik, insyaallah.

Semua ada hikmahnya, karena adanya cicilan ini, aku lebih bisa mengontrol keuangan, lebih mampu menahan diri dari beli ini dan itu, lebih mampu memprioritaskan mana yang harus didahulukan, dan senangnya lebih mampu untuk menabung.

Semoga pandemi segera berakhir

Depok, 03 Syawal 1441 H 16.33 WIB

Ujian di Bulan Ramadhan

Ramadhan penuh ujian, dua tahun yang lalu ujian 6 juz, kurang lebih 10 soal. Tahun lalu ujian 5 juz + 14 halaman, 57 soal. Alhamdulillah, hari ini sudah selesai ujian tahfidz, hanya 4 soal dari 12 halaman. Entah kenapa rasanya ujian itu awalnya deg degan, namun di akhir merasa senang karena sudah melalui ujian.

Soalnya sambung ayat, hanya diberi soal sepenggal pertengahan atau sepenggal akhir, ada satu soal yang tidak terbayang lanjutannya padahal sudah tahu itu ada di halaman mana posisi yang mana, akhirnya diberikan soal lengkap satu ayat, baru engeh ayat lanjutannya. Soal seperti ini menurutku sangat menarik dan menantang.

Aku ingin selalu seperti ini, menghafal, disimak, diuji hafalannya, kemudian mengajarkannya.

Selasa, 19 Ramadhan 1441 07.44 WIB

Semangat Memperbaiki dan Mengulang Hafalan

Ramadhan 1441 ini aku tidak menambah hafalan, hanya mengulang dan memutqinkan lagi yang sudah dihafal sebelumnya, khususnya juz 3.

Saat ini, aku mengikuti program Ramadhan online, karena memang sedang ada wabah, halaqah 3 hari/pekan, setiap ba'da subuh.

---

Sebelum Ramadhan aku sedang memperbaiki bacaan, insyaallah setelah Ramadhan lanjut lagi.

Semangat Memperbaiki dan Mengulang Hafalan ^^

Pengalaman Menghafal dan Memuroja'ah QS. Al-Baqarah : 282

QS. Al-Baqarah ayat 282 adalah ayat yang istimewa, karena ini adalah ayat terpanjang dalam Al-Qur'an, 1 ayat 1 halaman. Ternyata ayat ini juga memiliki kenangan tersendiri dalam hidupku.

Aku merasa tidak mudah menghafal ayat ini, sempat down juga, akhirnya sepekan belum kelar karena tidak memulai, padahal targetnya 1 hari 1 halaman. 

Akhirnya -atas taufiq dari Allah- aku memutuskan untuk menghafal 1 halaman ini tidak dalam 1 hari, 1 hari cukup 1/4 saja. Alhamdulillah bisa hafal dan disetorkan langsung 1 halaman.

Sekarang masalahnya adalah muroja'ahnya, efek belum mutqin adalah muroja'ah jadi berat, yang akhirnya down lagi karena merasa sulit.

Kalau sudah seperti ini, harus menata dan menyusun strategi baru, menurunkan standar agar tidak larut menuruti rasa down, jangan sampai berlarut-larut tidak memulai seperti sebelumnya. Aku menurunkan standar kuantitas demi menjaga kualitas.

Semoga Allah Ta'ala mudahkan dalam memuroja'ah ayat yang istimewa ini.

Depok, 06 Ramadhan 1441

Teguhkan Kesabaranmu!

Teruslah menghafal!

Teruslah mengulang dan berpegang teguhlah pada pilar-pilar kesabaran, hingga akhirnya engkau akan sampai di puncak harapan.

Teguhkanlah hatimu!

Teguhkanlah keyakinanmu bahwa masih ada puncak-puncak harapan lain yang menanti untuk di daki, karena hendaknya seorang penghafal Al-Qur'an menyadari bahwa Al-Qur'an bukan hanya sekedar dihafal, namun difahami, diamalkan kemudian diajarkan.

Seindah-Indahnya Kelelahan

Lelahku untuk memilikimu adalah seindah-indahnya kelelahan, kelelahan yang tak mengenal kerugian.

Jatuh dan bangunku untuk menjagamu dalam hati dan pikiranku, adalah jatuh bangun yang menyimpan kenangan terindah dalam hidupku.

Kesedihanku tatkala terlupakan olehmu adalah kesedihan yang membuatku merasa mengkhianatimu, sekalipun aku tidak bermaksud seperti itu.

Kerinduanku dalam proses memilikimu adalah kerinduan yang selalu mendesak qalbuku untuk segera bertemu denganmu.

Ketahuilah bahwa perjuangan untuk hidup bersamamu belumlah usai dan tak akan pernah usai.

Mataku akan terus selalu melihatmu.

Telingaku akan terus selalu mendengarmu.

Bibirku akan terus selalu menyebutmu.

Hatiku akan terus selalu memahamimu.

Dan pikiranku akan terus selalu memikirkanmu.

Anugerah Terindah dalam Hidupku

Seumur hidupku, aku ingin selalu bersamamu

Tiada yang lain, hanya engkau yang ingin ku miliki seutuhnya

Karena hidup bersamamu adalah kebahagiaan

Engkau begitu indah
Engkau selalu menyejukkan hatiku dan menghapus kesedihanku
Engkau obat terbaik ketika hatiku sakit
Engkau adalah cahaya yang menerangi jalan hidupku
Engkau adalah anugerah terindah dalam hidupku

Sejak aku mengenalmu, aku selalu ingin bersamamu

Ya Allah, izinkanlah aku selalu bersamanya di dunia dan akhirat

Memupuk Asa

Sejak aku mengenalmu, aku selalu ingin bersamamu.

Tak ingin berhenti untuk terus mengenalmu dan memahami dirimu.

Aku ingin berlari bersamamu dalam mengarungi hidup ini.

Kemudian menemui saudara seimanku dan memperkenalkan dirimu pada mereka.

Depok, 06 Juni 2020

Kangen Anak-anak

Sudah dua pekan pembelajaran online.

Rasanya sudah kangen sekali dengan anak-anakku yang sholeh dan sholehah.

Oleh karena itu, berusahalah menghargai kebersamaan, wahai jiwaku.

Cita-cita Terakhir

Sejak kecil aku memang ingin menjadi guru. Entah apa alasannya kala itu. Mungkin karena bapak juga seorang guru. Apa yang ingin aku ajarkan selalu berubah-ubah, mulai dari ingin mengajar PAI (Pendidikan Agama Islam), mengajar Bahasa Inggris, Biologi sampai akhirnya memilih kimia.

Kuliah di program studi Pendidikan Kimia ternyata tidak membuatku memutuskan untuk setia padanya. Aku mulai berpaling, aku senang bisa mengajarkan bahasa arab ketika KKN, sampai akhirnya aku merasa ingin menghafalkan seluruh ayat-ayat dalam Al-Qur'an.

Seiring berjalannya waktu, akupun menyadari, Indonesia dengan umat islam terbanyak, namun tidak sampai setengahnya yang mampu membaca Al-Qur'an.

Maka, inilah cita-cita terakhirku, aku ingin terus belajar dan mengajarkan Al-Qur'an.

Setiap Tempat Punya Cerita

Sejak masa kuliah, kami sudah di latih untuk mengajar di sekolah. Di masa itu, aku pernah KKN di Purwakarta dan mengajar di MTs Cisalada, kemudian mengajar kimia di MAN 3 Jakarta.

Lulus kuliah, aku mengajar IPA dan Kimia di SMP dan SMA Al-Andalus Putri Bogor. Setelah satu tahun pelajaran disana aku keluar dan mengajar di SD Islam Daarul Ilmi. 

Kemudian belajar di RQ, setelah selesai kini aku mengajar di SD Islam Al-Azkiya.

Setiap tempat memiliki cerita tersendiri. MTs Cisalada, aku sangat senang bisa mengajar bahasa arab disana, sayangnya ilmu bahasa arabku belum cukup mendalam untuk mengajar kelas yang lebih tinggi sehingga aku hanya mengajar kelas 7 saja. Semoga kelak ada diantara mereka yang menjadi penerus untuk mengajar bahasa arab disana.

MAN 3 Jakarta, aku terkesima dengan sedikitnya anak-anak yang datang terlambat ke sekolah, kalaupun ada yang terlambat konsekuensinya sangat bermanfaat, yaitu memanfaatkan waktu menunggu jam pelajaran berikutnya dengan menghafal lalu disetorkan ke guru piket.

Ponpes Al-Andalus Putri, aku sangat bersyukur telah izinkan untuk ikut belajar di kelas i'dad lughawi. Itu pertama kalinya aku banyak mendengarkan percakapan dalam bahasa arab.

SD Islam Daarul Ilmi, aku banyak terinspirasi terkait kurikulum dari sini, dll

SD Islam Al-Azkiya, banyak kegiatan rutin disini, baik kegiatan rutin pekanan atau bulanan, biasanya setiap pekan ada Jum'at Barokah atau Jum'at Bersih-bersih, sedangkan kegitan bulanannya, berkuda atau berenang. Kalau kegiatan rutin tahunan, aku juga belum merasakan, karena belum satu tahun disini.

Apakah ini akan menjadi tempat yang terakhir?

Iya ataupun tidak, ingat pesan bapak :

"Dimanapun kamu berada jaga nama baik"

Depok, 15 Februari 2020 

22.27 WIB

Anak Laki-laki Memang Berbeda

Ini pengalaman pertama mengajar banin, walaupun hanya 6 orang, namun cukup menguras energi. Sering kali diri ini bertanya-tanya, kok mereka ga capek-capek ya. Alhamdulillah 4 banat di kelas sangat tertib dan mudah bekerja sama.

Dahulu pernah mengajar 18 banat, rasanya energi tidak sampai terkuras seperti ini.

Ini bukan mengeluh. Alhamdulillah mendapat pelajaran bahwa anak laki-laki memang berbeda. Jadi harus belajar juga cara mendidik anak laki-laki.

Qadarullah, jadi ingat waktu mengajar kimia kelas ikhwan di Bintang Pelajar. Kalau boleh memilih rasanya tidak ingin mengajar kelas laki-laki lagi, baik SD apalagi SMA.

Ada-ada Saja

Me : "Bu, ibu aja deh yang di les di BLC, terus ..." (Belum selesai bicara, ibu langsung melanjutkan)

My mom : "Terus kamu yang jadi gurunya"

Me and my mom : (tertawa)

Me : "Kalau gitu ngapain kita ke BLC, bu"

Me and my mom : (melanjutkan tertawa)

Hari yang tak akan terulang

Sayang jika tak tersimpan

Kapan akan Terobati?

Sejak keluar dari RQ, sejak saat itu aku belum mendapatkan kembali tempat belajar Al-Qur'an, belum pernah ziyadah atau muroja'ah seperti dulu, rasanya sangat kehilangan, setiap detik merasakan kegalauan dan rasa bersalah dengan hafalan yang telah ada.

Aku memang bercita-cita untuk memiliki seutuhnya, namun jika yang sudah ada tak terjaga, disitulah aku merasa telah berkhianat, dan rasa itu selalu hadir di hati dan pikiran.

Rasa bahagia tatkala bersama, mungkin aku rindu, dan selalu rindu, sampai rindu ini terobati.

Astaghfirullah wa atubu ilaih

Bulan Perpisahan

Hari pertama bertemu terkadang atau seringnya terasa biasa, namun ketika telah lama bersama, hari terakhir pertemuan menjadi hari yang tidak biasa.

Tidak apa-apa, kelak kita akan terbiasa, meski kenangan seringkali mengalir mengundang rindu dan air mata, akan ku titipkan kenangan kita disini.

Akhir November 2019 berpisah dengan keluarga di Rumah Qur'an Al-Bashiroh.

Awal Januari 2020 berpisah dengan murid shalihah yang cerdas.

Aku selalu menyayangi kalian.

Baarakallahu fiikum.

Depok, 11 Januari 2020 11.34 WIB