Sunday, 4 November 2018

Kenangan di Pom Bensin Margonda

Hari sudah menjelang maghrib, hujan terus mengguyur Margonda, namun aku tetap memutuskan untuk terus berjalan tanpa berteduh.

Bensin sudah hampir habis, pikirku besok saja mengisinya, namun perasaan tidak ingin menunda mengarahkan lajuku untuk berhenti di pom bensin.

Wanita itu ramah menyapaku, kebiasaanku setelah memasukkan kunci motor untuk membuka jok motor adalah langsung mencabutnya dan langsung memindahkannya ke tempat semula (depan), namun hari itu berbeda, aku memang langsung mencabut kunci setelah membuka jok motor, namun aku tidak langsung memasukkannya ke lubang kunci untuk meng-on-kan, aku justru meletakkannya di dalam jok dalam keadaan antara sadar dan tidak sadar, akhirnya bensinpun terisi dan aku langsung menutup joknya.

Saat akan meng-on-kan motor, namun kuncinya tidak ada, ku periksa lubang kunci jok, kuncinya pun tidak disana, akhirnya pertanyaan wanita itu meyakinkanku bahwa kunci itu ada di dalam jok. Aku cukup panik. Aku cukup panik karena sebelumnya bapak sudah mewanti-wanti, kalau kunci motor ini hanya ada satu, itulah kunci satu-satunya.

Akhirnya wanita yang baik itu, semoga Allah menjaganya, memanggil teman-temannya untuk membantuku mendapatkan kembali kunci itu. Dicoba kunci yang serupa, tidak bisa, dicoba mengangkat joknya, kami berempat tidak kuat. Disarankan kebengkel, aku berkata dalam hati, ya Allah ana lagi kere, berharap bantuan Allah saja, apalagi sedang hujan dan setelah magrib.

Akhirnya datang seorang laki-laki, membantu mengangkat jok, namun belum bisa juga. Terakhir datang seorang laki-laki dengan kepercayaan diri yang maksimal, menyuruh minggir kami semua hanya dengan kode tangan, lalu kamipun minggir dan ia mulai menstandar duakan motor dan mengeluarkan sekuat tenaganya untuk membuka jok motor, jok pun terangkat cukup besar tidak seperti sebelumnya yang sedikit terangkat.

Alhamdulillah, kuncipun didapatkan kembali. Jazaahumullahu khairan.

No comments:

Post a Comment