Thursday, 29 November 2018

Apapun Kondisinya

"Orang yang sukses adalah orang yang selalu bertaqwa apapun kondisinya"

Ustadz Sulam Mustareja -Hafidzhullahu Ta'ala-

Jika Niat Itu Tulus

"Kalau niat kalian tulus, dimanapun kalian berada, kalian akan tetap belajar"

Ustadz Abu Hatim

===

"Jika engkau tulus kepada Allah, maka Allah akan mengabulkan"

Syaikh Muhammad Mukhtar asy-Syinqithi
Channel YouTube : Abu al-Hasan

Tuesday, 27 November 2018

Alangkah Indahnya Ayat Ini

Ibnu Abi Hatim meriwayatkan dari Ibnu 'Abbas -radhiyallahu 'anhu- tentang firman Allah subhanahu wa ta'ala,

يَا أَيَّتُهَا النَّفْسُ الْمُطْمَئِنَّةُ ارْجِعِي إِلَىٰ رَبِّكِ رَاضِيَةً مَرْضِيَّةً

"Wahai jiwa-jiwa yang tenang, kembalilah kepada Rabb-mu dengan hati yang ridha dan diridhai-Nya."

Bahwa ayat ini diturunkan semantara Abu Bakar sedang duduk, lalu ia berkata, "Wahai Rasulullah, alangkah indahnya ayat ini." Maka Rasulullah berkata:

أما إنه سيقال لك هذا

"Ketahuilah bahwa kalimat tersebut akan diperuntukkan kepadamu."

Diketik ulang dari kitab Shahih Tafsir Ibnu Katsir hal 589-590

Tuesday, 13 November 2018

Masih Adakah Tambahan?

Surat Qaf Ayat 30

يَوْمَ نَقُولُ لِجَهَنَّمَ هَلِ امْتَلَأْتِ وَتَقُولُ هَلْ مِنْ مَزِيدٍ

(Ingatlah) pada hari (ketika) kami bertanya kepada jahannam: "Apakah kamu sudah penuh?" Dia menjawab: "Masih adakah tambahan?"

Saturday, 10 November 2018

64 Tahun

10 November 1954 hari dimana seorang lelaki yang ku kagumi dilahirkan. Seorang lelaki yang gen-nya Allah wariskan kepadaku. Dua tahun setelah itu, bapak telah menjadi yatim.

64 tahun usia bapak, tulisan ini bukan untuk merayakan namun aku jadikan ini sebagai pengingat bahwa akan datang hari dimana perpisahan itu pasti akan terjadi dan kematian tidak mendahulukan usia.

Ini adalah nikmat Allah yang berikan kepada kami, anak-anaknya, bahwa kami memiliki kedua orang tua yang lengkap, yang selalu ada di sisi kami. Semoga Allah mengisi sisa hidup kita semua dengan amal shalih.

Sungguh bapak adalah lelaki yang mengagumkan, masyaallah. Bapak tidak merokok, Alhamdulillah di rumah kami tidak ada yang merokok, ini adalah nikmat, astaghfirullah aku baru menyadarinya.

Bapak selalu memperbaiki barang-barang yang rusak. Kipas angin yang jatuh, kepala kipas dan badannya putus namun kabelnya tidak putus, bapak sambungkan, Alhamdulillah masih hidup dan masih bisa digunakan beberapa tahun lagi, sekarang sudah benar-benar rusak jadi sudah tidak digunakan.

Kipas angin dikamarku entah kenapa mati, lalu bapak meperbaikinya. Mesin air mati bapak juga yang memperbaiki, masih banyak lagi. Terbaru, slot pintu kamar mandi rusak, bapak perbaiki tanpa membeli kunci baru dengan menggunakan tutup botol apa gitu, entahlah.

Kini aku sadar karakter itu tanpa sadar telah menjadi bagian dariku. Tidak mudah mengganti sesuatu yang lama dengan sesuatu yang baru.

Aku pernah punya sepatu sampai warnanya pudar dan sampai bagian samping yang hanya di lem, lem nya sudah tidak merekat lagi, sehingga bagian samping menganga, masih ku pakai, sampai akhirnya dibuang ibu karena sudah tidak pantas dipakai. Aku ambil lalu ku simpan, karena banyak kenangan padanya, lalu dibuang lagi, jadi baiklah selamat tinggal namun insyaallah ada fotonya.

Pernah juga punya sandal sampai bolong bagian tengahnya, karena sudah licin jadi aku menggantinya.

Seingatku bapak hampir tidak pernah membeli baju, baju bapak kebanyakan hadiah atau seragam PNS guru. Dan akupun memiliki sifat yang sama, jarang membeli gamis. Sekali-kali membeli gamis itupun karena permintaan ibu.

Rindu masa kecil, saat jalan pagi setiap pekan lalu istirahat makan gemblong di warung, diajak jalan-jalan naik motor, dibeliin bubur kacang hijau kesukaan. Sekarang sudah bisa sendiri, ingin apa pilih sendiri, cari sendiri, beli sendiri.

Bapak lebih banyak mengajarkan sesuatu dengan perbuatan daripada perkataan, dan itu sulit dipahami bagi yang tidak memperhatikan namun lebih mengena di hati, bahkan secara tidak sadar karakter itu telah terwarisi. Semoga Allah selalu menjaga bapak dan keluarga kita agar selalu dalam ketaatan kepada Allah Ar-Rahman Ar-Razzaq.

Friday, 9 November 2018

Ayat-ayat Kesabaran

QS. 70 : 5
فَٱصْبِرْ صَبْرًۭا جَمِيلًا

Maka bersabarlah kamu dengan sabar yang baik.

QS. 46 : 35

فَٱصْبِرْ كَمَا صَبَرَ أُو۟لُوا۟ ٱلْعَزْمِ مِنَ ٱلرُّسُلِ وَلَا تَسْتَعْجِل لَّهُمْ ۚ كَأَنَّهُمْ يَوْمَ يَرَوْنَ مَا يُوعَدُونَ لَمْ يَلْبَثُوٓا۟ إِلَّا سَاعَةً مِّن نَّهَارٍۭ ۚ بَلَٰغٌ ۚ فَهَلْ يُهْلَكُ إِلَّا ٱلْقَوْمُ ٱلْفَٰسِقُونَ

Maka bersabarlah kamu seperti orang-orang yang mempunyai keteguhan hati dari rasul-rasul telah bersabar dan janganlah kamu meminta disegerakan (azab) bagi mereka. Pada hari mereka melihat azab yang diancamkan kepada mereka (merasa) seolah-olah tidak tinggal (di dunia) melainkan sesaat pada siang hari. (Inilah) suatu pelajaran yang cukup, maka tidak dibinasakan melainkan kaum yang fasik.

Mengapa Kamu Menyakitiku

وَإِذْ قَالَ مُوسَىٰ لِقَوْمِهِۦ يَـٰقَوْمِ لِمَ تُؤْذُونَنِى وَقَد تَّعْلَمُونَ أَنِّى رَسُولُ ٱللَّهِ إِلَيْكُمْ ۖ فَلَمَّا زَاغُوٓا۟ أَزَاغَ ٱللَّهُ قُلُوبَهُمْ ۚ وَٱللَّهُ لَا يَهْدِى ٱلْقَوْمَ ٱلْفَـٰسِقِينَ

Dan (ingatlah) ketika Musa berkata kepada kaumnya: "Hai kaumku, mengapa kamu menyakitiku, sedangkan kamu mengetahui bahwa sesungguhnya aku adalah utusan Allah kepadamu?" Maka tatkala mereka berpaling (dari kebenaran), Allah memalingkan hati mereka; dan Allah tidak memberi petunjuk kepada kaum yang fasik.

QS. Ash-Shaf : 5

Sunday, 4 November 2018

Nasehat Ustadzah 02

Sebenarnya ketika kita merasa butuh terhadap ilmu itu. Maka kita akan berusaha menjadikan dia seperti makanan sehari-hari kita kak. So, jadikanlah dia makanan untuk ruh kakak.
Agar ketika kita merasa bosan dengannya kita berusaha sekuat tenaga untuk tetap menyukainya. Ibarat nasi untuk tubuh kakak. Meski kita udah bosen dengannya, kita tetap membutuhkannya.

Kenangan di Pom Bensin Margonda

Hari sudah menjelang maghrib, hujan terus mengguyur Margonda, namun aku tetap memutuskan untuk terus berjalan tanpa berteduh.

Bensin sudah hampir habis, pikirku besok saja mengisinya, namun perasaan tidak ingin menunda mengarahkan lajuku untuk berhenti di pom bensin.

Wanita itu ramah menyapaku, kebiasaanku setelah memasukkan kunci motor untuk membuka jok motor adalah langsung mencabutnya dan langsung memindahkannya ke tempat semula (depan), namun hari itu berbeda, aku memang langsung mencabut kunci setelah membuka jok motor, namun aku tidak langsung memasukkannya ke lubang kunci untuk meng-on-kan, aku justru meletakkannya di dalam jok dalam keadaan antara sadar dan tidak sadar, akhirnya bensinpun terisi dan aku langsung menutup joknya.

Saat akan meng-on-kan motor, namun kuncinya tidak ada, ku periksa lubang kunci jok, kuncinya pun tidak disana, akhirnya pertanyaan wanita itu meyakinkanku bahwa kunci itu ada di dalam jok. Aku cukup panik. Aku cukup panik karena sebelumnya bapak sudah mewanti-wanti, kalau kunci motor ini hanya ada satu, itulah kunci satu-satunya.

Akhirnya wanita yang baik itu, semoga Allah menjaganya, memanggil teman-temannya untuk membantuku mendapatkan kembali kunci itu. Dicoba kunci yang serupa, tidak bisa, dicoba mengangkat joknya, kami berempat tidak kuat. Disarankan kebengkel, aku berkata dalam hati, ya Allah ana lagi kere, berharap bantuan Allah saja, apalagi sedang hujan dan setelah magrib.

Akhirnya datang seorang laki-laki, membantu mengangkat jok, namun belum bisa juga. Terakhir datang seorang laki-laki dengan kepercayaan diri yang maksimal, menyuruh minggir kami semua hanya dengan kode tangan, lalu kamipun minggir dan ia mulai menstandar duakan motor dan mengeluarkan sekuat tenaganya untuk membuka jok motor, jok pun terangkat cukup besar tidak seperti sebelumnya yang sedikit terangkat.

Alhamdulillah, kuncipun didapatkan kembali. Jazaahumullahu khairan.

Thursday, 1 November 2018

Nasehat Ustadzah 01

تعلمي فإن المرأ ليس يولد عالما🌸