Imam
Ahmad berkata, “Mereka berangkat (ke Tabuk) pada cuaca yang sangat panas.
Mereka ditimpa kehausan yang luar biasa, sampai-sampai mereka menyembelih
unta-unta mereka untuk memerah babatnya dan meminum airnya...” (*)
Ketika
aku membaca paragraf tersebut, aku merasa haus dan langsung meneguk air yang
berada disisiku, selepas dahagaku hilang, aku tersadarkan betapa sangat jauh
apa yang aku lakukan dengan yang mereka lakukan. Hatiku bertanya-tanya, kita
semua tidak akan pernah bisa menang dengan amalan para sahabat, lalu bagaimana
caranya agar kita bisa berada di surga yang sama?
(*)
Diketik ulang dari buku Ringkasan Al-Bidayah wa An-Nihayah
No comments:
Post a Comment