Saturday, 23 June 2018

Al-Ahnaf bin Qais


Di saat Rasulullah shalallahu ‘alaihi wasallam meninggal dunia dan Musailamah al-Kadzdzab muncul kepada manusia dengan berita bohong kenabiannya sehingga banyak orang-orang yang keluar dari islam karena ajakannya, waktu itu berangkatlah al-Ahnaf bin Qais beserta pamannya, al-Mutasyammas, untuk menemui Musailamah dan mendengarkan berita darinya.

Waktu itu al-Ahnaf masih muda belia, dan disaat mereka berdua keluar meninggalkan Musailamah, al-Mutasyammas berkata kepada al-Ahnaf, “Bagaimana pandanganmu tentang lelaki tadi, wahai al-Ahnaf?” Dia berkata, “Saya tidaklah melihatnya kecuali dalam bentuk orang yang sesat, dia telah berbohong kepada Allah dan manusia.” Kemudian berkatalah pamannya  mencandainya, “Tidakkah engkau mengkhawatirkan dirimu jikalau aku sampaikan padanya bahwa engkau telah mendustakannya?” Maka berkatalah al-Ahnaf, “Saat itu saya akan memintamu bersumpah disisinya, apakah kamu tidak mendustakannya sebagaimana aku juga mendustakannya?” Maka kedua lelaki itupun tertawa dan tetap komitmen dengan keislaman mereka.

Sepenggal kisah yang membekas dalam hatiku ketika aku membaca kisah Al-Ahnaf bin Qais.
Diketik ulang dari buku Para Tabi’in, 304-305

Jum’at, 08 Syawal 1439/22 Juni 2018

No comments:

Post a Comment