Mulai saat ini aku akan berusaha untuk lebih
memperhatikannya, adik-adik kecilku, para bocil yang ga suka dipanggil bocil.
Maksudku memperhatikan disini adalah memperhatikan kondisi hatinya.
Semalam aku berbicara padanya, si bontot, iseng-iseng
nanya-nanya keadaan dia di sekolah. Dia tak terlihat murung, tetapi ternyata
dia sedang menghadapi masalah dengan temannya. Adikku di bully, dipandang
dengan wajah sinis, disindir dan lain-lain. Di lain kesempatan orang yang
menghinanya itu minta tolong bantuan adikku untuk membagi dua karton milik
adikku, awalnya adikku keberatan namun akhirnya ia membagi kartonnya itu kepada
temannya, namun tetap saja masalah ini belum selesai.
Adikku masih merasa kesal, ia memendam rasa kesalnya. Aku
jadi kasihan. Aku sendiri sering keras padanya. Aku jadi merasa sedih, ia
menghindari sekolah disini disitu, maunya kesini kesitu karena temannya, sampai
akhirnya aku menjanjikan sesuatu untuknya jika ia mau mengikuti saranku dan
kita telah sepakat atas perjanjian itu.
Aku tidak mau adik-adikku mencari kasih sayang di luar
rumah. Semoga aku –atas izin Allah- dapat membimbingnya pada kebaikan.
Dari seseorang yang mencintainya karena Allah
No comments:
Post a Comment