Thursday, 11 June 2015

Sabar dalam Mengantri


Sedih dan kecewa sekali melihat orang-orang tidak sabar dalam mengantri, baik saat naik Trans Jakarta ataupun saat naik kereta, mereka yang tidak bersabar dalam mengantri terus saja mendorong orang-orang didepannya agar dirinya dapat masuk, tidak peduli dengan yang hendak turun, padahal ia datang terakhir, subhanallah, rusak sekali.

Luka dikulitku karena goresan kuku tidak ada rasanya dibandingkan dengan sakitnya hatiku merasakan kerusakan ini. Aku tidak ingin generasiku dan generasi yang akan datang menjadi generasi yang hanya meneruskan kerusakan. Mudah-mudahan aku dapat menyampaikan pesan ini kepada murid-muridku kelak, atau jika tidak, setidaknya aku telah mencoba mengurangi kerusakan itu melalui tulisan ini.

Jika tidak ingin terlambat, kita bisa mengusahakan untuk datang lebih awal dari biasanya. Hmm, kebanyakan manusia memang tidak ingin merugi, suka bersantai-santai, ingin cepat-cepat, dan masa bodo dengan yang lain yang penting ‘gue’ enak, subhanallah, mungkin hanya disekitarku saja yang seperti ini, maka dari itu ku katakan kebanyakan.

Bersabarlah dalam mengantri.

Malulah, datang belakangan namun menyerobot masuk duluan, mendzalimi saudara yang lain.

Takutlah kepada Allah, jika pada qalbu memang masih ada rasa takut kepada Allah.

Depok-Jakarta, 11 Juni 2015

No comments:

Post a Comment