Sedih
dan kecewa sekali melihat orang-orang tidak sabar dalam mengantri, baik saat
naik Trans Jakarta ataupun saat naik kereta, mereka yang tidak bersabar dalam
mengantri terus saja mendorong orang-orang didepannya agar dirinya dapat masuk,
tidak peduli dengan yang hendak turun, padahal ia datang terakhir, subhanallah,
rusak sekali.
Luka
dikulitku karena goresan kuku tidak ada rasanya dibandingkan dengan sakitnya
hatiku merasakan kerusakan ini. Aku tidak ingin generasiku dan generasi yang
akan datang menjadi generasi yang hanya meneruskan kerusakan. Mudah-mudahan aku
dapat menyampaikan pesan ini kepada murid-muridku kelak, atau jika tidak,
setidaknya aku telah mencoba mengurangi kerusakan itu melalui tulisan ini.
Jika
tidak ingin terlambat, kita bisa mengusahakan untuk datang lebih awal dari
biasanya. Hmm, kebanyakan manusia memang tidak ingin merugi, suka bersantai-santai,
ingin cepat-cepat, dan masa bodo dengan yang lain yang penting ‘gue’ enak, subhanallah,
mungkin hanya disekitarku saja yang seperti ini, maka dari itu ku katakan
kebanyakan.
Bersabarlah
dalam mengantri.
Malulah,
datang belakangan namun menyerobot masuk duluan, mendzalimi saudara yang lain.
Takutlah
kepada Allah, jika pada qalbu memang masih ada rasa takut kepada Allah.
Depok-Jakarta,
11 Juni 2015
No comments:
Post a Comment