Monday, 1 June 2015

Dia Baru Masuk Islam Tetapi Keislamannya Lebih Baik


Abdul wahid bin Zaid berkata, “Ketika kami naik perahu, lalu angin kencang berhembus menerpa perahu kami, sehingga kami terdampar di suatu pulau ditengah laut. Kami turun ke pulau itu dan mendapati seorang laki-laki sedang bersimpuh menyembah sebuah patung.

Kami berkata kepadanya,’Diantara kami, para penumpang perahu ini, tidak ada yang melakukan seperti yang kamu lakukan ini’.

Dia bertanya,’kalau demikian, siapa yang kalian sembah?’

Kami menjawab,’Kami menyembah Allah’.

Dia bertanya,’Siapakah Allah itu?’

Kami menjawab,’Dzat yang memiliki istana di langit dan kekuasaan di bumi’.

Dia bertanya,’bagaimana kamu bisa mengetahui hal itu?’

Kami menjawab,’Dzat tersebut mengutus seorang rasul kepada kami dengan membawa mukjizat yang jelas, maka rasul itulah yang menerangkan kepada kami mengenai hal itu’.

Dia bertanya,’lalu apa yang Dia lakukan terhadap rasul kalian itu?’

Kami menjawab,’ketika rasul itu telah tuntas menyampaikan risalah-Nya, Allah mencabut ruhnya, kini utusan tersebut telah meninggal’.

Dia bertanya,’apakah dia tidak meninggalkan suatu tanda kepada kalian?’

Kami menjawab,’Dia meninggalkan Kitab Suci Allah untuk kami’.

Dia berkata,’coba kalian perlihatkan kitab suci itu kepadaku!’

Kemudian kami memberikan kitab mushaf kepadanya, maka dia berkata,’siapa yang bisa membacanya dengan bagus?’

Lalu kami membacakan beberapa ayat kepadanya, maka tiba-tiba ia menangis, dan berkata,’Tidak pantas Dzat yang memiliki firman ini didurhakai.’

Kemudian ia memeluk islam dan menjadi seorang muslim yang baik. Selanjutnya dia meminta izin kepada kami agar diizinkan ikut serta dalam perahu. Kamipun menyetujuinya lalu kami mengajarkannya beberapa surat al-Qur’an. Ketika malam tiba, sementara kami semua telah berada di tempat tidur kami, tiba-tiba dia bertanya,’Wahai kalian, apakah Tuhan yang kalian beritahukan kepadaku itu juga tidur?’

Kami menjawab,’Dia Maha Hidup, Terus menerus mengurusi makhluk-Nya, dan tidak pernah mengantuk atau tidur.’

Maka dia berkata,’Ketahuilah, bahwa diantara akhlak tercela adalah seorang hamba tidur nyenyak dihadapan tuannya’. Dia lalu melompat, berdiri untuk mengerjakan shalat. Demikianlah, kemudian dia terus shalat sambil menangis hingga tiba waktu subuh.

Diketik ulang dari buku 99 Kisah Orang Shalih
15 Sya’ban 1436/02 Juni 2015
@Depok, Indonesia

No comments:

Post a Comment