Kebanyakan
orang menemukan hidayah, tatkala hatinya sedang tunduk, remuk redam dengan
musibah yang sedang menimpanya. Mematahkan semua kesombongannya, meluluh
lantakkan ketidak peduliannya selama ini terhadap Allah dan syariat-Nya. Ketika
ia sudah berada diatas jurang kehancuran, Allah tarik tangannya lalu Ia tutun
dengan kelembutan dan kasih sayang-Nya, seharusnya kehidupannya sudah hancur
berkeping-keping, jiwanya berantakan, akan tetapi ia kembali ke jalan Allah Ta’ala.
Orang
seperti ini seperti seorang prajurit pembelot dan pengkhianat yang telah kalah
berperang melawan atasannya. Lalu dengan pakaian yang sudah lusuh, wajah kotor dan
berdebu, luka-luka memenuhi sekujur tubuhnya, ia kembali menyerah, mengangkat
kain putih tanda kalah. Mudah-mudahan dengan menyerahkan diri secara sukarela
sang atasan akan melepaskan dan memaafkan kesalahannya.
Sumber
: Untukmu yang Berjiwa Hanif
No comments:
Post a Comment