Saturday, 29 September 2018

Upaya Menjaga Al-Qur'an

Bismillah

Kita harus ingat bahwa menghafal alquran itu fardhu kifayah, jadi jangan sampai mengesampingkan kewajiban. Kewajiban anak untuk berbakti kepada kedua orangtuanya atau kewajiban suami/isteri terhadap pasangannya, kewajiban sebagai pekerja, dll.

Aku tidak ingin seperti dulu, ingin cepat menambah hafalan namun kurang perhatian dengan ayat-ayat yang mirip ataupun muroja'ah. Aku ingin menjadi penjaga alquran yang baik, yang akan terus menjaganya seumur hidupku.

Ayat-ayat yang mirip membutuhkan perhatian khusus, membutuhkan waktu untuk melihat sisi perbedaannya, membutuhkan pengingat/pengikat khusus, tidak tertukar ketika membacanya dengan hafalan adalah salah satu tanda kesungguhan untuk benar-benar menjaga lafadz ayat-ayat Allah. Sehingga untuk hal ini, insyaallah sedang dalam proses pencatatan dalam buku catatan khusus.

Dahulu aku ingin hafal alquran dalam waktu 2 tahun, setelah itu belum ada rencana yang ditetapkan walaupun aku ingin seperti shalafusshalih yang membagi alquran menjadi tujuh bagian yang mereka mengkhatamkannya setiap pekan, namun kini sudah 11 bulan sejak aku menghafal di RQ, aku merasa perjuangan untuk memiliki hafalan yang kuat itu tidak mudah, apabila hanya hafal setor dan tanpa ujian insyaallah dua tahun akan selesai, namun bukan itu yang aku harapkan, aku ingin ditemani alquran seumur hidup, sehingga aku menetapkan target:
Jika telah hafal 5 juz maka harus muroja'ah minimal 1 juz perhari, jika telah hafal 10 juz maka harus muroja'ah minimal 2 juz perhari, jika telah hafal 15 juz maka harus muroja'ah 3 juz perhari, 20 juz = 4 juz, 25-30 juz = 5 juz.

Apabila lancar insyaallah hanya membutuhkan 30 menit/juz.

Saat ini, bukan waktu dua tahun selesai hafal Alquran yang ku kejar, namun setiap hari harus muroja'ah sesuai target di atas,  untuk ziyadah targetnya adalah minimal sudah diulang 20x baru disetorkan. Alquran tikrar sangat membantu dalam menghafal, hanya saja hal ter-urgent (makna) justru tidak ada.
+++
Entah kenapa aku merasa kurang nyaman apabila mengucapkan atau mendengar kata "pernah hafal".
+++
Al-Qur'an adalah pedoman kita, jadi teruslah memahami isinya lalu mengamalkannya.
+++
Betapa banyaknya ilmu namun betapa sedikitnya waktu.

Ahad, 30 September 2018
Sudah 11 bulan di RQ

Monday, 24 September 2018

Ketika Kehilangan KTP atau STNK

Dompet bapak hilang, lebih tepatnya ada yang mengambilnya ketika bapak tak sadarkan diri ketika ada kendaraan yang menabrak bapak, semoga Allah beri ia hidayah untuk segera mengembalikannya dan memberi hidayah kepada penabrak bapak untuk bertanggung jawab, juga untuk seseorang yang telah menodong adikku lalu mengambil HP nya, semoga Allah beri ia hidayah, semoga Allah membimbing kita semua ke jalan kebaikan. Semoga Allah selalu menjaga diri kita dan keluarga kita.

Jangan lupa menyalin nomor surat-surat penting.

Bapak kehilangan KTP, SIM C dan STNK nya miu. Pengurusan KTP di kelurahan dengan membawa surat pengantar kehilangan dari kepolisian dan foto kopi KTP atau KK. Sementara untuk SIM, aku belum tahu prosedurnya. Pengurusan STNK di samsat dengan membawa surat pengantar kehilangan dari kepolisian (asli), KTP pemilik STNK (asli), motor yang STNK nya hilang dan BPKB (asli).

Alhamdulillah, STNK miu atas nama ibu jadi tidak perlu KTP bapak, karena pembuatan KTP sepertinya akan membutuhkan waktu lama. Semoga Allah memudahkan.

Semoga Allah menyembuhkanmu, wahai bapakku. لا بأس، طهور إن شآء الله

Bapak adalah orang yang sangat berhati-hati, bapak tidak pernah sekalipun memukul ibu ataupun anak-anaknya, bukan sekali atau dua kali aku melihat bapak menjahit sendiri, bapak jago memperbaiki barang-barang yang rusak, bapak orang yang rapi dalam menyimpan barang. Baarakallahu fiih.

Senin, 24 September 2018

Sunday, 23 September 2018

Berenang

Alhamdulillah hari ini bisa ikut renang bersama teman-teman RQ, dahulu ketika masih mengajar di sekolah, walaupun hari ahad free namun aku memilih untuk istirahat saja dan saat itu memang masih takut berenang serta belum ada motivasi untuk bisa berenang. Pertama masuk kolam renang itu waktu TK dan baru masuk kolam renang lagi sekarang, setelah 2 tahun lulus kuliah. Masyaallah hampir 18 tahun tidak pernah menyelupkan diri ke dalam air, wajar saja kalau masuk ke dalam airnya saja sudah merasa takut, disaat yang lain masuk kolam air dengan melompat aku masuk kolam bagai anak yang baru belajar berjalan.

Keputusan untuk ikut renang selain karena wajib (kecuali ada uzur) adalah karena ingin bisa berenang sebagai salah satu olahraga yang di sunnahkan. Allahu a'lam. Selain itu karena aku butuh olahraga karena aku merasa sering sekali duduk, entah di motor atau ketika menghafal. Ingin merasakan suasana baru juga, ingin ada kenangan dengan teman-teman RQ juga, tempatnya dekat pula dari rumah, privat di BLC juga sedang libur, jadi tidak ada uzur untuk tidak ikut renang.

Setelah pemanasan dan teman-teman sudah masuk ke dalam air, aku masih berfikir, berani ga ya, akhirnya buka youtube dulu mempelajari sedikit teori. Aku masuk kolam anak-anak, itupun dengan sedikit adegan hampir jatuh karena aku tidak lihat kalau ada 2 anak tangga di dalam air itu.

Butuh waktu berjam-jam sampai akhirnya aku memberanikan diri mencelupkan seluruh kepala dan menahan nafas di dalam air kemudian belajar mengapung, hadirnya keinginan untuk bisa insyaallah akan mengalahkan rasa takut itu. Setelah berjam-jam di dalam air aku mulai merasa senang dengan berenang, walaupun rasa takut itu masih ada.

Ketika aku sedang mengapung aku mendengar suara arus air, seketika terbayang bagaimana kalau aku hanyut di laut dan tidak bisa berenang? Semoga Allah selalu menjaga kita semua. Hal itu semakin menambah semangatku untuk bisa berenang, selain itu aku selalu berfikir, apabila aku bisa suatu ilmu, aku jadi bisa berbagi kepada yang lain.

Insyaallah ada rencana belajar renang secara privat, semoga Allah memudahkan.

Ahad, 23 September 2018

Tuesday, 11 September 2018

Jangan Merasa Aman

Aku tahu bahwa aku akan melakukan perjalanan, ku lihat air di dalam botol minumku, hanya ada 1/3 saja, ku pikir nanti saja memenuhinya, perjalanannya hanya 30 menit. Ibu juga menyuruhku membawa nasi, aku bilang lauknya saja.

Qodarullah, di jalan miu tidak mau diajak cepat dan pada akhirnya miu memutuskan berhenti total, mogok.

Perjalanan banyak memberikan hal bermakna, aku sadari aku masih harus banyak latihan menghubungi Allah dulu baru manusia, minta tolong Allah dulu baru manusia. Benar-benar jangan mengandalkan diri sendiri.

Kini, aku tengah menanti perbaikan miu. Semoga Allah memudahkan urusan ini. Jangan pernah merasa aman, siapkan perbekalan. Perjalanan dunia saja kita butuh bekal apalagi perjalanan menuju akhirat yang perjalanannya sangat panjang dan penuh rintangan.

Ya Allah selamatkan kami

Jagakarsa, 12 September 2018 12.11 WIB
02 Muharram 1440

Monday, 10 September 2018

Selamat Jalan

Ditinggalkan oleh orang yang berilmu, ada kesedihan disertai rasa sakit. Semoga Allah menggantikan dengan yang lebih baik.

Meski bisa terus terhubung di dunia maya, namun interaksi langsung akan berbeda rasanya. Tak ada gunanya menguras air mata, karena tidak akan mengubah apapun.

Semoga Allah Ta'ala selalu menjaganya dan memberkahi ilmunya.

Uhibbuha fillah

Ciganjur, 11 September 2018 04.25 WIB

Saturday, 1 September 2018

Daftar Privat di BLC Depok

Hari ini BLC Depok mengadakan open house, ada potongan biaya pendaftaran jika datang pada open house. Sejak lama memang ingin belajar di BLC, namun baru hari ini kesana.

Aku daftar untuk belajar privat, ternyata potongan biaya pendaftaran tidak berlaku untuk murid privat, sepertinya aku telah salah berharap. Oke, tidak apa-apa.

Intinya murid privat daftar dulu, jika sudah dapat guru baru melakukan pembayaran. Teks book boleh pilih sendiri mau belajar dengan teks book yang mana, jadwal belajar juga pilih sendiri, bisa di rumah atau di BLC, aku pilih di BLC saja, adminnya juga bilang, ustadzah kalau keluar agak sulit.

Kalau diingat-ingat, baru kali ini aku belajar privat. Semoga Allah memudahkan.

Allah yang Menjaga

Sabtu siang, itu berarti aku sedang di RQ, Akbar dan Ayu di sekolah, kakak di warung (warung dan rumah beda tempat), Iki kuliah, hanya ada ibu dan bapak, namun hari itu ibu dan bapak kondangan.

Ahad pagi, ketika aku akan mencuci, iki duduk dan menceritakan apa yang terjadi siang kemarin, iki bilang ada pencuri yang masuk rumah, ku ingat-ingat sepertinya baru kali ini rumah kami dimasuki pencuri. Ia masuk lewat kamar iki (ibu lupa mengunci jendela), lalu menggeledah kamar tersebut.

Alhamdulillah laptop iki sedang dibawa ke kampus dan alhamdulillah ia tidak masuk ke kamarku, karena di atas meja ada si Apu (asus putih) + HP. Tidak ada yang hilang, Alhamdulillah atas penjagaan Allah.

Semoga kita lebih berhati-hati.

Keran Air yang Patah dan Kenangan Lama

Di RQ, kami dibangunkan pukul 02.00 WIB dan aku selalu ingin menjadi yang pertama ke hamam (kamar mandi) agar tidak mengantri. Ketika aku membuka keran air, aku berfirasat keran air ini mudah patah, selesai menggunakan air aku menutup keran dan qadarullah terjadilah apa yang sebelumnya sudah terasa, keran airnya patah.

Akhirnya aku mencari Ummi untuk mempertanggung jawabkan semua ini, lalu aku diminta mengganti kerannya. Baiklah.

Hari itu Jum'at siang, di perjalanan mencari keran, ingatan mengirimkan padaku kenangan lama, iya benar, waktu kecil aku pernah jalan-jalan bersama ibu (dahulu belum ada Akbar dan Ayu), lalu entah aku atau ibu diantara kami tidak sengaja mematahkan keran air, ibu ingin menggantinya namun pemilik tempat yang baik itu mengatakan tidak perlu, semoga Allah membalas kebaikannya.

Kenangan itu menarik rantai kenangan yang lain, banyak kisah antara aku dan ibu di masa lalu. Semoga Allah selalu merahmatimu wahai ibuku.