Qadarullah
wa masyaa a fa'ala, huruf a pada keyboard mati, intensitas menggunakan notebook
jadi berkurang, di satu sisi bagus di sisi lain melatih kesabaran. Jadilah
tulisan ini di ketik di HP dulu. Alhamdulillah 'ala kulli haal.
Anak-anak
itu lucu yah, masyaallah. Anak-anak kelas 2 banat ini aku berikan kegiatan
tambahan menulis pengalaman mereka, bagi yang mau saja, seminggu sekali, setiap
hari kamis, insyaallah tulisan itu akan dijilid dan dikembalikan lagi kepada
mereka ketika mereka akan naik kelas. Beberapa hari yang lalu, ada tulisan
seorang anak yang isinya membuat aku tertawa, makna tulisannya benar-benar
tersampaikan. Aku bertanya-tanya apa yang membuat dia bisa seperti itu,
baarakallahu fiiha. Semoga kelak engkau turut menyumbangkan tulisan yang
bermanfaat bagi dunia ini.
Dua
hari yang lalu, ketika aku masuk kelas 2 banat di pagi hari dan baru ada
beberapa anak yang sudah datang. Ku dapati ruang baca sangat berantakan,
sepertinya mereka tidak piket, mungkin karena sedang UAS dan mereka merasa
tidak harus piket, namun aku merasa sedikit kecewa, berniat dalam hati akan
mengingatkan hal ini agar tidak terulang. Tanpa berkata apapun aku merapikan
pensil warna yang berserakan sekaligus ingin membawanya pulang karena aku
berniat untuk meniadakan kegiatan mewarnai lagi, pensil warna itu punya Ayu,
adikku. Aku hanya merapikan pensil warna, masih ada buku dan kursi yang
berantakan, pikirku nanti saja dirapikannya.
Tak
ku sangka, sepertinya seorang murid memperhatikanku lalu iapun merapikan
buku-buku dan kursi-kursi itu atas keinginannya sendiri. Ia memang murid yang
peka, masyaaallah. Saat kakiku sakit dan tidak bisa menemani anak-anak jalan
santai, ia mendukungku untuk tidak jalan santai walaupun sebenarnya ia ingin
jalan santai. Baarakallahu fiiha.
Bersama
anak-anak itu rasanya warna-warni sekali. Banyak cerita tentang kita.
Meruyung,
17 Desember 2017
08.30
WIB