Sejak awal aku sudah ikhlas melepas kepergian Erza, masih
sempat berusaha dan berharap agar ia tetap bersamaku, namun apa dayaku, memang
kita di takdirkan untuk berpisah, walau aku pernah mengatakan padanya, aku
ingin bersamanya, selamanya, namun akhirnya aku pun mulai membiasakan diri
hidup tanpanya.
Allah memberikanku penggantinya, memang tak sesempurna
Erza, ia sedikit membosankan, namun InsyaAllah ada hikmahnya.
Aku menelusuri apa yang ada didalamnya, ku temukan
beberapa musik didalamnya dan ada musik yang dulu ku hafal. Kalau ku
ingat-ingat, memang sudah sangat lama aku menjauhkan diriku dari musik, kini aku
tidak suka lagu-lagu yang dulu ku suka, kalau mendengarnya lagi, rasanya entah
kenapa jadi kesal sendiri. Aku menganggap musik itu seperti bensin, bahan bakar
kegalauan yang menambah kesulitan move on dari dunia yang ku anggap ‘gelap’
itu.
Saat penelusuran itu, aku tergoda untuk memutarnya,
akhirnya aku memutarnya sedikit sekali, karena hatiku segera menolak, hingga
kembali hadir rasa kesal itu.
Diantara rangkaian kata yang ku dengar :
“Tak pernah kau tahu dalamnya rasa cintaku”
Tak tahan untuk tidak berkomentar, aku ingin sekali
menyampaikan bahwa :
Kita harus berhati-hati, jangan sampai kita melakukan
kesyirikan dalam kecintaan, jangan sampai kita mencintai makhluk melebihi cinta
kita kepada Al-Khaliq.
---
“Adapun orang-orang yang beriman, sangat besar cintanya
kepada Allah” TQS. 2 : 165
---
Keterangan :
Erza adalah nama Handphoneku yang hilang, diambil dari
nama tokoh wanita dalam anime, he
No comments:
Post a Comment