Wednesday, 1 October 2014

Untukmu yang Berjiwa Hanif

Ketika jejak-jejak kasih sayang Allah subhanahu wa ta'ala sudah mulai tampak di halaman kalbu, awan mahabbah dan kabut cinta Allah sedang datang berarak di langit hati, pertanda rahmat hidayah akan turun menyirami taman jiwa.

Tidak berselang lama, akan tumbuh bersemi fitrah yang suci, hadir perasaan tunduk dan patuh pada kebenaran, timbul motivasi dan semangat untuk berbuat kebaikan. Saat itulah kehidupan akan dirasa berarti dan kebahagiaan bisa direngkuh kembali. Allah berfirman : “dan orang-orang yang berjuang dalam jalan kami, akan kami beri mereka hidayah menuju jalan-jalan kebaikan.” [Al-Ankabut : 69]

Sekiranya ia dibiarkan begitu saja, tidak diolah dengan benaar bahkan sering ditelantarkan dan dilalaikan, pasti ia berlalu dan meninggalkannya dalam kesendirian menyebabkan ia harus menunggu dan menunggu pada sebuah penantian yang tidak berkesudahan, Allah berfirman : “ketika mereka menyeleweng dari jalan kebenaran, kami selewengkan hati mereka.” [Ash-Shaf : 5]

Tidak ada pilihan bagi seorang hamba kecuali melanjutkan pencarian dan memeperkokoh keyakinan. Karena bangun dari kelalaian merupakan langkah awal dari sebuah perjalanan menuju shirathul mustaqim. Jalan yang telah ditempuh oleh para nabi, orang-orang shiddiq, syuhada dan orang-orang yang shalih. Itu pula yang telah dilalui oleh Rasulullah shalallahu 'alaihi wasalam dan sahabatnya.

Beragama ala Rasulullah shalallahu 'alaihi wasalam dan menapaki jejak shalafus shalih itulah sebuah keharusan, itulah hidayah yang hakiki. Allah berfirman : “sekiranya mereka beriman seperti mereka beriman, niscaya mereka memperoleh hidayah.” [Al-Baqarah : 137]

Semoga Allah subhanahu wa ta'ala mengambil ubun-ubun kita kepada kebenaran. Amin.
---

Diketik kembali dari buku untukmu yang berjiwa hanif karya ustadz Armen Halim Naro -rahimahullah-

No comments:

Post a Comment