Saturday, 15 February 2020

Setiap Tempat Punya Cerita

Sejak masa kuliah, kami sudah di latih untuk mengajar di sekolah. Di masa itu, aku pernah KKN di Purwakarta dan mengajar di MTs Cisalada, kemudian mengajar kimia di MAN 3 Jakarta.

Lulus kuliah, aku mengajar IPA dan Kimia di SMP dan SMA Al-Andalus Putri Bogor. Setelah satu tahun pelajaran disana aku keluar dan mengajar di SD Islam Daarul Ilmi. 

Kemudian belajar di RQ, setelah selesai kini aku mengajar di SD Islam Al-Azkiya.

Setiap tempat memiliki cerita tersendiri. MTs Cisalada, aku sangat senang bisa mengajar bahasa arab disana, sayangnya ilmu bahasa arabku belum cukup mendalam untuk mengajar kelas yang lebih tinggi sehingga aku hanya mengajar kelas 7 saja. Semoga kelak ada diantara mereka yang menjadi penerus untuk mengajar bahasa arab disana.

MAN 3 Jakarta, aku terkesima dengan sedikitnya anak-anak yang datang terlambat ke sekolah, kalaupun ada yang terlambat konsekuensinya sangat bermanfaat, yaitu memanfaatkan waktu menunggu jam pelajaran berikutnya dengan menghafal lalu disetorkan ke guru piket.

Ponpes Al-Andalus Putri, aku sangat bersyukur telah izinkan untuk ikut belajar di kelas i'dad lughawi. Itu pertama kalinya aku banyak mendengarkan percakapan dalam bahasa arab.

SD Islam Daarul Ilmi, aku banyak terinspirasi terkait kurikulum dari sini, dll

SD Islam Al-Azkiya, banyak kegiatan rutin disini, baik kegiatan rutin pekanan atau bulanan, biasanya setiap pekan ada Jum'at Barokah atau Jum'at Bersih-bersih, sedangkan kegitan bulanannya, berkuda atau berenang. Kalau kegiatan rutin tahunan, aku juga belum merasakan, karena belum satu tahun disini.

Apakah ini akan menjadi tempat yang terakhir?

Iya ataupun tidak, ingat pesan bapak :
"Dimanapun kamu berada jaga nama baik"

Depok, 15 Februari 2020 
22.27 WIB

Saturday, 1 February 2020

Anak Laki-laki Memang Berbeda

Ini pengalaman pertama mengajar banin, walaupun hanya 6 orang, namun cukup menguras energi. Sering kali diri ini bertanya-tanya, kok mereka ga capek-capek ya. Alhamdulillah 4 banat di kelas sangat tertib dan mudah bekerja sama.

Dahulu pernah mengajar 18 banat, rasanya energi tidak sampai terkuras seperti ini.

Ini bukan mengeluh. Alhamdulillah mendapat pelajaran bahwa anak laki-laki memang berbeda. Jadi harus belajar juga cara mendidik anak laki-laki.

Qadarullah, jadi ingat waktu mengajar kimia kelas ikhwan di Bintang Pelajar. Kalau boleh memilih rasanya tidak ingin mengajar kelas laki-laki lagi, baik SD apalagi SMA.