Sunday, 24 November 2019

Mana Mungkin Aku Mengabaikannya

Masih ingat dalam ingatanku, air mata penantian yang ku lihat menetes dari matanya, mana mungkin aku mengabaikannya.

Waktu terus berjalan, begitu pula usia, kini aku mulai berdamai apabila kelak kehidupan ini bukan hanya aku dan kamu, namun aku, kamu, dia, dia dan dia.

Saturday, 2 November 2019

Hati Tenang dan Senang bersama Keluarga

"Mau paya", kalimatku terucap tanpa arah.
"Tuh pak anaknya mau paya", ternyata ibu yang meresponnya.
"Mau paya? Terus apalagi?" Jawab bapak yang membuat hatiku bahagia.
"Sama mangga" lanjutku dan bapak pun pergi.

Sejak kecil, tidak semua yang aku inginkan akan diberikan dan memang tidak harus seperti itu. Terkadang harus menunggu lama baru diberikan, seperti ketika pertama kali dibelikan Handphone, itu rasanya seperti mimpi.

Aku sangat bahagia karena ibu dan bapak selalu ada disisiku.

Alhamdulillah.. kumpul bersama keluarga adalah nikmat..
Aku selalu bersemangat untuk pulang.. 
Ketika KKN aku pernah tidak pulang selama satu bulan, dan waktu itu rasanya sangat lama dan menyakitkan..

Aku merasa tenang bersama Ibu, bapak, dan saudara-saudaraku..

Bapak pun kembali dengan membawa pepaya dan mangga ditambah jeruk, masyaallah.

Jazaahallahu khairan