Baina yadaik kitab kedua kami pelajari sepekan sekali, yaitu di hari Jum'at, namun pekan ini, malam kamis, ketika akan belajar kelompok, aku tidak mendapati kitabku berada di lemari, pikirku mungkin tertinggal di rumah, sempat kepikiran untuk pulang mengambilnya, namun rasa lelah membuatku urung untuk pulang, aku berniat untuk foto kopi saja, namun setelah minta saran dengan teman, lebih baik pinjam ke yang lain saja, ide yang bagus, kenapa aku tidak kepikiran, Jazaakillahu khairan.
Malam Jum'at kami belajar kelompok lagi, aku menggunakan buku temanku, tidak nyamannya menggunakan buku pinjaman adalah tidak bisa menandai/mencoret-coret, qadarullah wa masya'a fa'ala.
Jum'at pagi, setelah sarapan, aku merapikan maktabah, banyak kitab-kitab pelajaran yang aku heran kenapa pemiliknya meninggalkannya, sampai tiba mataku pada kitab baina yadaik berwarna hijau, "Punya siapa si nih?" Tanyaku dalam hati setengah kesal karena merasa pemiliknya kurang bertanggung jawab terhadap bukunya.
Setelah melihat nama yang tertulis dalam buku tersebut, aku heran, itu namaku, ini kitabku, kenapa bisa disini, antara senang dan malu sendiri.
Allah yang mengarahkan hatiku untuk merapikan maktabah, sehingga aku dapat bertemu dengan kitabku, alhamdulillah.
Jangan mudah memvonis.
Beri udzur dan selalu berbaik sangka.
Alhamdulillah atas segala hikmah yang Allah beri.
Hari ini hujan, allahumma shaiban naafiaan
Depan rumah, memandang langit-Nya
Melihat burung kejar-kejaran, teringat ayat-Nya yang indah, tidak ada yang menahannya di udara selain arrahman.
Sya'ban 1440